Jakarta (ANTARA) - Keberhasilan Anthony Sinisuka Ginting dalam menundukkan juara dunia 2021 Loh Kean Yew, tak lepas dari permainan agresif yang ia sajikan selama 36 menit pada babak perempat final Hylo Open 2022, Jumat waktu Saarbrucken, Jerman
"Pertama-tama mengucap syukur saya bisa bermain dengan baik dan menyelesaikan pertandingan tanpa cedera. Ya dari awal mulai, saya mencoba menerapkan strategi untuk bermain lebih agresif dan menekan terus," kata Ginting lewat pesan tertulis PP PBSI di Jakarta, Sabtu.
Kemenangan dua gim langsung 21-13, 21-14 membawa unggulan kelima itu melanjutkan perjuangannya pada turnamen BWF Super 300 itu hingga babak semifinal.
Baca juga: Rinov/Pitha kandas, Rehan/Lisa melesat ke semifinal Hylo Open 2022
Selain memberikan tekanan kepada Loh, Ginting berusaha menjaga fokus agar tidak melakukan kesalahan sendiri yang dapat merugikan posisinya yang sudah di atas angin.
Perpaduan teknik dan mental Ginting yang baik, sukses membungkam permainan pebulu tangkis asal Singapura dan menjadi tak percaya diri dengan strateginya sendiri.
"Selain itu juga fokus agar tidak melakukan kesalahan sendiri. Dari situ lawan terlihat bingung dan akhirnya malah banyak melakukan kesalahan sendiri," tutur Ginting menceritakan.
Baca juga: Gregoria Mariska Tunjung jejaki semifinal Hylo Open 2022
Keunggulan Ginting tercipta lewat permainan umpan menyilang dan pukulan yang presisi. Kelebihan tersebut membuat Loh kesulitan mencari alternatif strategi meski berulang kali mengubah pola permainan. Skor Ginting tetap tak terkejar hingga pertandingan berakhir lewat permainan ritme cepat dan solid.
Pada babak empat besar, Ginting akan bertemu pebulu tangkis India Kidambi Srikanth. Pemain nonunggulan itu mengamankan tiket semifinal setelah menundukkan wakil Indonesia Jonatan Christie dalam dua gim langsung 21-13, 21-19.
"Untuk menghadapi pertandingan semifinal besok, semoga saya bisa bermain lebih baik lagi dibanding hari ini. Selain itu saya juga berusaha untuk menikmati permainan saja," kata Ginting soal persiapannya.
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2022