Seoul (ANTARA) - Otoritas Korea Utara secara dramatis meningkatkan uji coba rudal dan menguji rudal balistik antarbenua (ICBM) pada Kamis (3/11), sebagai upaya untuk mengembangkan rudal yang dipasangi unsur nuklir --dan dapat menjangkau daratan Amerika Serikat.
Berikut adalah beberapa karakteristik dari ICBM dan persenjataan ICBM Korea Utara.
APA ITU ICBM?
ICBM adalah rudal balistik dengan jangkauan minimum sekitar 5.500 kilometer (3.400 mil), terutama dirancang untuk membawa senjata nuklir. Beberapa bahkan mampu menjangkau sasaran sampai 10.000 km (6.200 mil) atau lebih jauh.
Beberapa rudal hanya membawa satu hulu ledak, tetapi ICBM modern dapat membawa beberapa hulu ledak, masing-masing dapat mencapai titik tujuan secara terpisah dengan menggunakan (MIRV) yang dapat ditargetkan secara independen.
MIRV (multiple independently targetable reentry vehicle) adalah muatan peluru kendali balistik berisi beberapa hulu ledak, yang masing-masing memiliki kemampuan untuk untuk mengarah dan mengenai satu atau kelompok target.
ICBM dapat diluncurkan dari berbagai platform. Fasilitas peluncuran tetap seperti silo rudal menawarkan lebih banyak perlindungan, tetapi rentan terhadap serangan pendahuluan.
Peluncur bergerak, termasuk kapal selam, truk berat dan rel, lebih sulit dideteksi dan memberikan mobilitas yang lebih besar, tetapi rentan jika tertangkap ketika berada di tempat terbuka.
SIAPA YANG MEMILIKINYA?
Rusia, Amerika Serikat, China, Inggris, Prancis, dan India telah mengerahkan senjata jenis ICBM, baik di darat maupun di laut.
Korea Utara melakukan uji coba pertama ICBM Hwasong-14 yang berhasil pada Juli 2017.
BERAPA BANYAK ICBM YANG DIMILIKI KOREA UTARA?
Tak lama setelah dua tes Hwasong-14 yang sukses, Korea Utara meluncurkan ICBM baru, Hwasong-15 pada November 2017.
Benua Amerika Serikat berjarak sekitar 9.000 km dari Korea Utara, dan beberapa pakar AS dan Korea Selatan percaya bahwa kedua rudal tersebut dapat terbang lebih dari 10.000 km, menempatkan banyak sasaran di Amerika Serikat dalam jangkauan.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyatakan setelah uji coba Hwasong-15, bahwa negara itu telah mencapai "sejarah besar dalam menyelesaikan kekuatan nuklir negara."
Pada Maret 2022, Korea Utara meluncurkan ICBM Hwasong-17 besar-besaran untuk pertama kalinya setelah meluncurkannya pada parade militer sebelum fajar pada Oktober 2020.
Rudal itu berpotensi cukup besar untuk membawa hulu ledak nuklir ke mana saja di Amerika Serikat.
Tidak seperti tes ICBM sebelumnya, Hwasong-17 diluncurkan langsung dari kendaraan pengangkut-erektor-peluncur dengan 11 sumbu, yang menurut para ahli adalah ICBM bergerak dan berbahan bakar cair terbesar di dunia.
Sumber: Reuters
Baca juga: Rudal balistik Korut lintasi Jepang, warga diminta berlindung
Baca juga: Korsel balas peluncuran rudal Korut yang jatuh di dekat perairannya
Korea Utara tembakkan rudal balistik di lepas pantai timur
Penerjemah: Atman Ahdiat
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2022