Tidak ada produk hortikultura impor yang masuk

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan mengatakan, tidak ada lagi produk hortikultura impor di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta.

"Tidak ada produk hortikultura impor yang masuk, hanya bawang putih dan jahe saja," kata Gita usai kunjungan ke Pasar Induk Kramat Jati di Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan, pasokan bawang putih masih dari luar negeri karena pasokan dari dalam negeri kurang banyak dan tidak sebagus produk impor.

Sejumlah negara pengimpor produk tersebut antara lain China dan Thailand.

"Bawang putih dari Indonesia masih kurang pasoknya, jadi kami harus coba mengimbau petani untuk meningkatkan produksi dan produktivitas lahannya," kata Gita.

Kendati demikian, Gita juga mengkhawatirkan penyediaan lahan dan kondisi alam Indonesia untuk penanaman bawang putih tersebut.

Ia menilai, dibandingkan dengan 2011, pada 2012 sejumlah produk hortikultura impor yang dijual di Pasar Induk lebih sedikit.

"Kami benar-benar melihat pemberdayaan produk dalam negeri, tinggal menjaga stabilitas harga dari sisi pasar yang lebih kecil seperti pasar satelit dan sebagainya," kata dia.

Harga satu kilogram bawang putih impor Rp16.300, sedangkan jahe impor senilai Rp4.500, sedangkan harga jahe lokal di Pasar Induk Rp4.100.

Dalam kunjungan tersebut, Gita memeriksa kondisi harga hortikultura dan memastikan ketersediaan sejumlah produk kebutuhan pokok menjelang dan selama Ramadhan.

Tersendat

Kepala Pasar Induk Kramat Jati Benny Leonard mengatakan, pasokan bawang putih ke Pasar Induk sedikit berkurang karena jarak tempat penurunan barang dari kapal laut yang semakin jauh.

Bawang putih, kata dia, sebelumnya diturunkan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta namun saat ini di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

"Untuk penurunan bawang putih impor sekarang ada kebijakan yang tidak boleh lagi bongkar di Jakarta, harus di Surabaya," kata Benny.

Dengan peraturan itu, kata Benny, menyebabkan harga bawang putih menjadi relatif tinggi karena harus dikirim ke Jakarta menggunakan kontainer dan membuat pasokan ke ibu kota tidak selancar seperti sebelumnya.

Menurut data Pasar Induk Kramat Jati, pasokan bawang putih impor pada 2012 menurun 33,3 persen menjadi 12 ton per hari, dibandingkan dengan pada 2011 yang pasokannya bisa sampai 16 ton setiap hari.

(B019)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012