Pedagang pasar kita tingkatkan perdagangannya dengan menggunakan pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Purbalingga, Jawa Tengah (ANTARA) - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meresmikan program digitalisasi pasar rakyat Purbalingga atau disingkat "Dipasar Bangga" di Pasar Bukateja, Purbalingga, Jawa Tengah, bersama Bupati Purbalingga Dyah H Pratiwi.
"Pedagang pasar kita tingkatkan perdagangannya dengan menggunakan pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS)," kata Mendag seusai meninjau Pasar Bukateja, Purbalingga, Jawa Tengah, Jumat.
Mendag menyampaikan, perkembangan teknologi digital semakin tidak bisa dihindari, termasuk mekanisme perdagangan di pasar rakyat, di mana transaksi diarahkan secara digital.
Baca juga: APPSI harapkan kebijakan adil program digitalisasi pasar
Selain itu, Mendag juga mengimbau pedagang pasar untuk memanfaatkan akses digital dalam pemasaran produk yang diperdagangkan.
Zulkifli mencontohkan, saat berkesempatan menghadiri acara penjualan online bersama salah satu e-commerce, perdagangan berlangsung secara maksimal dan menguntungkan.
"Saya pernah di satu kesempatan menjual wortel dan minyak goreng hanya 10 menit yang nonton 32.000. Omzetnya tiga kali lebih tinggi, yang datang belanja, yang tidak datang juga belanja secara online," ujar Mendag.
Karena itu, Mendag ingin para pedagang pasar di Indonesia dapat memanfaatkan kecanggihan akses perdagangan digital tersebut.
"Ini memang kita upgrade pasar-pasar, selain tradisional kita juga mengajak untuk ayo belanja di pasar rakyat, dan bisa melalui digital platform," tukas Mendag.
Baca juga: Kunjungi Pasar Bukateja, Mendag: Harga bahan pokok stabil dan murah
Pada kesempatan tersebut Mendag mengapresiasi keberadaan Pasar Bukateja yang memiliki tempat yang bersih dan nyaman.
Selain itu, Pasar Bukateja memiliki satu fasilitas timbangan khusus untuk pembeli dan pedagang yang ingin memastikan berat belanjaan dengan melakukan tera ulang di pasar tersebut.
Pasar Bukateja merupakan salah satu pasar yang mendapatkan fasilitas revitalisasi dari Kemendag senilai Rp6 miliar pada 2017.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022