Jakarta (ANTARA News) - Harga-harga saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) masih tergolong murah jika dibandingkan dengan harga-harga saham di bursa kawasan Asia. Murahnya harga saham itu, menurut hasil riset PT Danareksa yang diungkapkan Jumat, terlihat dari rata-rata "price earning ratio" (PER) saham tersebut. Untuk kawasan Asia, saham-saham yang ada di BEJ dinilai termurah ketiga setelah bursa Thailand dan Korea. Menurut hasil riset tersebut, pada Maret 2006 PER saham di BEJ rata-rata sebesar 12,74 kali. Sedangkan Thailand dan Korea masing-masing 8,96 dan 10,82 kali. Makin kecil PER menandakan harga sahamnya lebih murah dibandingkan yang lain. Sebaliknya bursa-bursa kawasan Asia yang memiliki PER lebih tinggi atau harga sahamnya relatif lebih mahal, antara lain bursa Taiwan, bursa Cina (Shenzen) dan Shanghai, bursa Singapura, Malaysia dan Hongkong. Sementara itu untuk nilai kapitalisasi pasar, bursa Indonesia (BEJ) menempati urutan kedua terbawah setelah bursa Philipina. Hal ini menandakan bahwa BEJ masih tergolong bursa negara berkembang dan masih jauh dibandingkan bursa kawasan Asia lainnya. Nilai kapitalisasi pasar saham di Indonesia hanya sebesar 100 miliar dolar AS. Sedangkan Philipina hanya 45 miliar dolar AS. Bursa Jepang menempati urutan teratas dengan nilai kapitalisasi sebesar 4.666 miliar dolar AS, kemudian disusul bursa Hongkong 1.213 miliar dolar AS. Singapura yang negaranya jauh lebih kecil dari Indonesia, namun kapitalisasi pasarnya jauh melebihi Indonesia yakni sebesar 276 miliar dolar AS.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006