Pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif yang memiliki komitmen kuat untuk IPO akan dilakukan pendampingan oleh Kemenparekraf dan IDX Incubator
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia mendorong pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) untuk menambah modal lewat penawaran modal perdana atau Initial Public Offering (IPO) di bursa efek.
“Potensi dan peluang yang begitu besar dari pasar modal ini diharapkan dapat mendorong dan mengakselerasi para pelaku usaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk dapat melantai di Bursa Efek Indonesia dengan skema penawaran umum perdana saham atau yang lebih dikenal dengan nama Initial Public Offering,” ujar Deputi Bidang Industri dan Investasi, Henky Hotma Parlindungan Manurung dalam keterangan resmi Kemenparekraf yang diterima di Jakarta, Kamis.
Deputi Henky menuturkan bahwa saat ini pasar modal dibanjiri jutaan investor ritel. Berdasarkan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) jumlah investor ritel pasar modal telah menembus 8,62 juta investor per April 2022. Jumlah ini naik 15,11 persen dibandingkan akhir Desember 2021 (ytd) atau sebanyak 7,48 juta investor.
Pada kesempatan yang sama Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf, Anggara Hayun Anujuprana memaparkan bahwa upaya mendorong pelaku usaha Parekraf menjadi IPO yang dilakukan melalui program Coaching Clinic KreatIPO bertujuan untuk memotivasi para pelaku usaha yang bergerak di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif mendapatkan pendanaan melalui pasar modal yang dapat digunakan untuk mengembangkan potensi perusahaan kedepannya.
Coaching Clinic Kreatipo yang mempertemukan 60 pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif dengan para profesi penunjang dalam proses IPO tersebut memberikan pemahaman secara mendalam kepada pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif terkait bagaimana roadshow mendapatkan pendanaan dari pasar modal melalui IPO.
“Pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif yang memiliki komitmen kuat untuk IPO akan dilakukan pendampingan oleh Kemenparekraf dan IDX Incubator,” ungkap Hayun.
Adapun salah satu pelaku usaha Parekraf yang telah melakukan IPO di tahun 2022 ini adalah perusahaan waralaba kebab, makanan dan minum PT Sari Kreasi Boga Tbk. Perusahaan dengan kode emiten RAFI tersebut secara resmi tercatat pada Papan Pengembangan BEI. Keberhasilan ini sekaligus menjadikan RAFI sebagai perusahaan ke-800 yang tercatat di BEI dan ke-34 di bursa yang sama pada tahun ini.
Tak hanya itu, perusahaan yang bergerak di bidang perhotelan, travel, dan restoran PT Puri Sentul Permai Tbk dengan kode emiten KDTN juga diperkirakan akan tercatat di BEI pada tanggal 9 November 2022. Jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 2.500.000 lot dan target capaian di penawaran umum perdana sebanyak Rp35 miliar-Rp40 miliar.
Baca juga: Kemenparekraf fasilitasi 800 pelaku parekraf dapat SNI CHSE pada 2022
Baca juga: Kemenparekraf: 92,37 persen pelaku parekraf andalkan modal sendiri
Baca juga: Wamen Parekraf apresiasi pelaku UMKM sudah percaya angkat brand lokal
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022