Padang (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Zainudin Amali menyatakan akan menggandeng perguruan tinggi di Indonesia dalam mengembangkan prestasi olahraga nasional sesuai dengan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
"Desain olahraga ini penting sebagai peta dalam mencapai prestasi dan perguruan tinggi merupakan mitra strategis dalam pengembangan olahraga ini," kata Menpora di Padang, Kamis.
Menurut dia perguruan tinggi di bidang olahraga memiliki sarana dan prasarana, sumber daya manusia, serta laboratorium olahraga.
"Kita mendorong sentra olahraga yang ada di seluruh daerah dapat menempel ke perguruan tinggi," kata dia.
Ia mengatakan pada saat ini ada lima perguruan tinggi yang ditetapkan masuk dalam DBON yakni Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Universitas Negeri Semarang (Unnes), Unesa Surabaya dan Universitas Negeri Padang (UNP).
"Kita tahap awal menggandeng universitas yang memiliki ilmu keolahragaan dan kita pilih lima perguruan tinggi itu," kata dia.
Baca juga: Menpora: Iptek merupakan pendukung utama implementasi DBON
Awalnya UNP ini tidak masuk dalam program namun Rektor UNP mencoba meyakinkan agar kampusnya serius untuk mengembangkan olahraga dengan menyiapkan sarana dan prasarana pendukung.
Ia mengatakan 76 tahun Indonesia merdeka belum memiliki desain olahraga dan prestasi telah diraih itu semua bukan by design tapi by accident.
"Atlet ini harus kita cetak dengan desain yang ada dan program DBON ini akan melakukan pembimbingan atlet dari mereka lulus sekolah dasar hingga perguruan tinggi," kata dia.
Menurut dia olahraga kerap diletakkan sebagai pilihan terakhir karena memandang ini sebagai biaya, padahal itu investasi negara untuk mengangkat sumber daya manusia dan harkat martabat bangsa.
Pihaknya meletakkan Olimpiade dan Paralimpiade sebagai sasaran utama sementara untuk Asian Games dan ASEAN Games sebagai sasaran antara.
Ia mengatakan banyak yang salah tanggap terhadap prestasi, baru menang PON saja sudah sombong dan tak mau lagi berlatih padahal target atlet utama adalah medali Olimpiade.
Menurut dia banyak masalah membuat prestasi olahraga Indonesia tak berjalan optimal mulai dari masalah kebugaran warga yang rendah, sarana terbatas, sistem pembinaan olahraga prestasi yang belum dikembangkan, manajemen kompetisi belum berjenjang.
Tenaga keolahragaan belum memenuhi standar, ilmu keolahragaan belum menjadi oknum utama memajukan olahraga, anggaran terbatas, manajemen organisasi yang belum baik, profesi atlet belum menjanjikan dan lainnya.
"Masalah ini yang coba kita evaluasi bersama dan membuat sistem DBON sehingga kita dapat mencetak atlet yang mampu meraih prestasi olahraga," kata dia.
Sementara Rektor Universitas Negeri Padang (UNP) Prof Ganefri mengapresiasi Menpora yang menetapkan UNP sebagai perguruan tinggi yang masuk sentra latihan DBON sesuai dengan Perpres 86 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional.
"Ada lima cabang olahraga unggulan yang menjadi fokus yakni atletik, angkat besi, renang, taekwondo dan panahan. Kita akan didik atlet sejak lulus SD hingga perguruan tinggi. Kita juga memiliki fasilitas untuk itu mulai sarana, sumber daya manusia, laboratorium dan lainnya. Kita akan berupaya mencukupkan syarat-syarat yang ditetapkan sebagai sentra olahraga DBON," kata dia.
Baca juga: Menpora resmikan lintasan atletik internasional pertama di Sumbar
Baca juga: Menpora dorong kompetisi sepak bola Indonesia kembali bergulir
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2022