Shanghai (ANTARA News) - Kegagalan pemakaian sistem pembayaran elektronik nasional China selama tujuh jam membuat jutaan masyarakat tanpa uang tunai (cash) dan menyebabkan kerugian keuangan yang besar, kata media pemerintah Jumat. China UnionPay, yang bertanggung jawab terhadap seluruh transaksi ATM dan kartu kredit di seluruh negara itu, mengatakan, kegagalan itu meuncul pada pukul 11 siang waktu setempat pada Kamis (20/4), kata Shanghai Morning Post seperti dilansir AFP. Surat kabar itu memperkirakan bahwa peristiwa itu menyebabkan kerugian lebih dari satu miliar yuan (120 juta dolar) di seluruh negara tersebut. Transaksi kartu kredit dan ATM di China tahun lalu diperkirakan mencapai sekitar 2,7 miliar dolar per hari. Belum jelas apakah seluruh negeri itu terpengaruh namun tiga provinsi yang berada di pantai sebelah timur, sebagaimana pusat keuangan Shanghai, dengan total penduduk sekitar 170 juta orang, terkena. Perusahaan meminta maaf atas kesalahan itu dan mengatakan pihaknya sedang memeriksa masalah tersebut. Belum ada penjelasan lebih jauh mengenai masalah tersebut. "Berkaitan dengan masalah ini kami mohon maaf dari hari yang paling dalam atas ketidaknyamanan yang dirasakan oleh mitra kami, klien dan pelanggan," kata pengumuman itu. China UnionPay yang merupakan milik negara melayani transaksi elektronik untuk 175 cabang dan 550 juta pemegang kartu.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006