London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Rabu waktu setempat (2/11/2022), berbalik melemah dari keuntungan dua hari berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terpangkas 0,58 persen atau 42,02 poin menjadi menetap di 7.144,14 poin.
Indeks FTSE 100 menguat 1,29 persen atau 91,63 poin menjadi 7.186,16 poin pada Selasa (1/11/2022), setelah bangkit 0,66 persen atau 46,86 poin menjadi 7.094,53 poin pada Senin (31/10/2022), dan merosot 0,37 persen atau 26,02 poin menjadi 7.047,67 poin pada Jumat (28/10/2022).
Evraz PLC, perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan multinasional Inggris yang memproduksi dan menjual rokok, tembakau, dan produk nikotin lainnya British American Tobacco PLC anjlok 5,51 persen, serta perusahaan yang memiliki dan mengoperasikan tambang tembaga di Chile dan melakukan kegiatan eksplorasi di Chile dan Peru Antofagasta PLC jatuh 4,47 persen.
Sementara itu, Rolls-Royce Holdings PLC, sebuah perusahaan industri kedirgantaraan dan pertahanan multinasional Inggris terangkat 1,91 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan operator jaringan toko pengecer diskon barang dagangan umum yang menjual produk mulai dari elektronik hingga barang rumah tangga Inggris B&M European Value Retail SA terdongkrak 1,75 persen, serta perusahaan industri farmasi dan bioteknologi multinasional Inggris-Swedia AstraZeneca PLC menguat 1,68 persen.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022