New York, AS (ANTARA) - Amerika Serikat (AS) sedang dilanda influenza yang merebak lebih awal dan parah, yang menyebabkan jumlah rawat inap pada musim flu saat ini mencapai rekor tertinggi selama lebih dari satu dekade terakhir dan menggarisbawahi potensi musim dingin yang penuh risiko akibat virus pernapasan tersebut, seperti dilansir harian The Washington Post, mengutip data kesehatan federal.
"Sementara musim flu biasanya berlangsung antara Oktober dan Mei, (dan) memuncak pada Desember dan Januari, musim flu tahun ini tiba sekitar enam pekan lebih awal dengan jumlah kasus yang lebih tinggi dari biasanya," sebut laporan tersebut, sebagaimana diwartakan Xinhua pada Rabu.
Setidaknya telah tercatat 880.000 kasus penyakit influenza, 6.900 pasien rawat inap, dan 360 kematian terkait flu secara nasional, termasuk satu kematian pada anak, menurut perkiraan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS yang dirilis pada Jumat (28/10).
"Sejak pandemi flu babi H1N1 pada 2009, belum pernah tercatat angka kasus flu yang begitu tinggi, sebuah metrik yang digunakan CDC AS untuk memperkirakan tingkat keparahan musim berdasarkan jumlah kasus yang dikonfirmasi oleh laboratorium, kunjungan dokter, rawat inap, dan kematian," papar laporan itu.
Kasus influenza tercatat tinggi di wilayah selatan dan tenggara AS, dan mulai bergerak ke pesisir Atlantik, imbuh laporan tersebut.
Penerjemah: Xinhua
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022