Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan di Semarang, Selasa, mengatakan bahwa dukun berinisial MK itu muncul dalam percakapan antarsaksi yang berhubungan dengan tewasnya korban.
"Saksi dukun ini terkait dengan permohonan untuk menjabat di suatu jabatan tertentu," katanya.
Berkaitan dengan jabatan tersebut, kata dia, korban awalnya diduga direkomendasikan untuk posisi yang dimaksud.
Meski demikian, Donny tidak menjelaskan jabatan yang berkaitan dengan kematian Iwan Budi tersebut.
Baca juga: Istri: Iwan Budi dapat kenaikan jabatan sebelum tewas dibunuh
Baca juga: Keluarga ASN korban pembunuhan surati Presiden dan Panglima TNI
Sementara itu, Kepala Bapenda Kota Semarang Indriyasari yang merupakan atasan almarhum Iwan Budi tidak bersedia ditemui untuk dimintai konfirmasi berkaitan dengan dugaan jabatan yang dimaksud.
Ketika dihubungi melalui pesan singkat, Indriyasari menolak diwawancarai dengan alasan kesibukan.
"Maaf, agenda full," kata Indriyasari dalam pesan singkatnya.
Sebelumnya, sesosok jasad ditemukan terbakar bersama sebuah sepeda motor di kawasan Pantai Marina, Kota Semarang, Jawa Tengah, 8 September 2022.
Bersama dengan jasad dan sepeda motor yang merupakan kendaraan dinas milik Iwan Budi Paulus tersebut ditemukan papan nama identitas serta telepon seluler yang diduga milik korban.
Iwan Budi dilaporkan menghilang sehari sebelum diperiksa sebagai saksi di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jateng terkait dengan dugaan korupsi sertifikasi aset.
Dalam penyelidikan perkara ini, Polisi Militer Kodam IV/ Diponegoro juga telah memeriksa dua oknum TNI terkait dengan dugaan peristiwa pembunuhan tersebut.
Namun, Pomdam Diponegoro belum memiliki bukti permulaan yang cukup tentang keterlibatan dua oknum TNI tersebut dalam kasus dugaan pembunuhan ASN Pemkot Semarang, Iwan Budi Paulus, yang jasadnya ditemukan terbakar di kawasan Marina Semarang.
Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022