Berbicara pada sesi khusus tentang "Gwadar dan Jalan Menuju Pembangunan Berkelanjutan" yang diselenggarakan oleh wadah pemikir (think tank) Sustainable Development Policy Institute (SDPI) yang berbasis di Islamabad, Qambrani mengatakan bahwa rencana induk kota pelabuhan pintar Gwadar memvisualisasikan pengembangan basis industri yang tidak hanya menciptakan banyak lapangan kerja, tetapi juga mempromosikan pariwisata di kawasan tersebut.
Rencana induk itu terinspirasi oleh Kota Shenzhen di China dan GDA dengan penuh semangat melaksanakannya untuk pengiriman yang tepat waktu, katanya, seraya menambahkan bahwa rencana induk tersebut diselesaikan setelah kolaborasi antara Pakistan, China, dan para pemangku kepentingan lainnya.
Dia mengatakan bahwa Bandar Udara Internasional Gwadar yang dibangun atas kerja sama dari China akan beroperasi pada 2023 dan akan meningkatkan proses pembangunan di distrik tersebut.
Hassan Daud Butt, penasihat senior di Pusat Studi China dari wadah pemikir itu, mengatakan bahwa kerja sama Pakistan-China di CPEC dan dalam memerangi COVID-19 telah mengubah laju teknologi Pakistan.
"China sedang membangun sebuah lingkungan yang kondusif untuk peluang bisnis dan ekonomi di negara kami. Oleh karena itu, kami harus mempersiapkan diri agar dapat menangkap peluang tersebut," imbuhnya.
Sajid Amin, wakil direktur eksekutif di SDPI juga berbicara pada acara tersebut, mengatakan bahwa sektor pembangunan dan organisasi masyarakat sipil dapat memainkan peran penting sebagai mitra pengetahuan dan dalam advokasi potensi besar sosio-ekonomi Gwadar.
Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022