Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan memberikan edukasi warga lewat film sejarah berjudul "Segudang Wajah Para Penantang Masa Depan."

"Selain sebagai media hiburan, film juga merupakan media edukatif, yang dapat mengomunikasikan pesan secara efektif kepada masyarakat yang menontonnya," kata Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan Ali Murthadho dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Menurut Ali, acara yang diselenggarakan oleh Forum Lenteng ini merupakan salah satu tujuan dibuatnya sebuah film, yakni sebagai program edukasi.

Dia memberikan apresiasi kepada Forum Lenteng yang merupakan organisasi non profit sebagai sarana pengembangan studi sosial dan budaya yang didirikan pada 2003 oleh mahasiswa komunikasi, pekerja seni, periset dan pengamat kebudayaan.

Forum ini didirikan sebagai usaha pengembangan pengetahuan media dan seni bagi para anggotanya, dengan cara memproduksi, dokumentasi, riset dan distribusi terbuka.

"Film yang kami nonton bersama ini merupakan sebuah film perdana. Kami dari jajaran Pemkot Jakarta Selatan, sangat mengapresiasi atas kerja sama dan kolaborasi terciptanya film 'Segudang Wajah Para Penantang Masa Depan'," ujarnya.

Baca juga: Film dokumenter sejarah perang Jepang di Indonesia diputar di Tokyo

Baca juga: Penonton film Indonesia torehkan sejarah baru

Ali menuturkan, penggunaan film sebagai program edukasi ke masyarakat memiliki berbagai pesan bernilai dari apa yang ditampilkan.

Ia berharap para pelaku seni khususnya anak muda untuk terus berkarya dan memperkenalkan kembali sejarah yang patut dikenang hingga kini.

Film "Segudang Wajah Para Penantang Masa Depan" mengisahkan sejarah pada masa pemerintahan Orde Baru (1966-1998) di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto.

Digambarkan suatu rezim yang sadar menggunakan sinema sebagai salah satu alat untuk melanggengkan kekuasaan paling panjang dalam sejarah dunia modern melalui pola-pola narasi dan aturan yang saling terjalin erat.

"Segudang Wajah Para Penantang Masa Depan" masuk dalam nominasi Film Dokumenter Panjang Terbaik Festival Film Indonesia (FFI) 2022 yang diproduser oleh Hafiz Rancajale.

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022