Trenggalek (ANTARA News) - Ribuan warga Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, hingga Kamis malam masih terisolir akibat bencana banjir bandang disertai lumpur (longsor) yang terjadi pada lima titik di kecamatan tersebut. "Sampai pukul 21.00 WIB, kami baru membersihkan longsoran yang menutup jalan di dua titik, sedang tiga titik longsoran lainnya akan kami lanjutkan besok karena sudah malam," kata relawan ORARI Trenggalek, Faisal kepada ANTARA. Hasil penyisiran yang dilakukan relawan di Kecamatan Bendungan berhasil menemukan sedikitnya tiga warga meninggal akibat tertimbun longsor dan mereka sudah dimakamkan. Sedangkan warga lainnya yang diduga berjumlah empat orang dan tertimbun longsoran, hingga kini masih belum ditemukan. "Kami masih belum bisa menyelesaikan penyisiran, karena longsoran batu yang cukup besar dan medan yang sulit sehingga kami putuskan untuk dilanjutkan besok. Tapi beberapa warga yang luka, sudah bisa dievakuasi dari Kecamatan Bendungan," kata Faisal. Sementara itu, data yang dihimpun dari Posko Informasi Banjir di Pendopo Kabupaten Trenggalek mencatat jumlah korban meninggal hingga kini sebanyak 14 orang dan korban luka berat dua orang, serta empat orang dinyatakan hilang. Dari jumlah korban meninggal tersebut, 11 korban diantaranya berasal dari Kecamatan Bendungan dan sisanya dari kecamatan lain. Hingga malam ini, ribuan warga kota Trenggalek terlihat masih membersihkan rumah, toko, dan Rumah Sakit Dr Soedomo yang terletak di Jalan Dr Soetomo.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006