"Tidak ada penurunan tingkat kerja sama antara TNI dan militer Australia. Kita lihat lah perkembangannya dan kebijakan pemerintah lebih lanjut mengenai Australia," ujar Panglima TNI.
Jakarta (ANTARA News) - Tentara Nasional Indonesia (TNI) belum menurunkan tingkat kerja sama militer dengan Australia, menyusul pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bahwa RI akan meninjau kembali semua bentuk kerja sama bilateral dengan Australia. "Tentu kami akan mengikuti kebijakan pemerintah, namun hingga kini TNI belum menurunkan tingkat kerja sama militer dengan Australia," kata Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto kepada ANTARA di Jakarta, Kamis. Ia mengatakan, saat ini kerja sama militer antara RI dan Australia masih berjalan cukup baik meski hubungan kedua negara sempat menghangat menyusul kebijakan Australia memberikan visa tinggal sementara kepada 42 dari 43 WNI asal Papua pencari suaka. Program pelatihan dan pendidikan serta tukar menukar siswa atau perwira TNI dan angkatan bersenjata Australia hingga kini tetap berjalan baik. "Tidak ada penurunan tingkat kerja sama antara TNI dan militer Australia. Kita lihat lah perkembangannya dan kebijakan pemerintah lebih lanjut mengenai Australia," ujar Panglima TNI. Hubungan kerja sama pertahanan RI dan Australia dilakukan dalam kerangka Indonesia-Australian Defence Strategic Dialogue (IADSD) dan forum kerja sama TNI-Australian Defence Force dalam bentuk high level talk serta pertukaran perwira atau siswa. Kerja sama itu bertujuan meningkatkan profesionalisme prajurit TNI melalui bentuk pendidikan dan latihan. Selain itu, kerja sama pertahanan kedua negara juga diwujudkan dalam bentuk operasi bersama. Sedangkan patroli koordinasi di wilayah perairan kedua negara, untuk sementara tidak dapat dilaksanakan karena hubungan RI-Australia yang mengalami pasang surut.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006