Jika koleksinya adalah sebuah buku, akan ada ratusan bab, banyak di antaranya adalah permata yang belum terungkap.
Kuala Lumpur (ANTARA) - Pusat Bioteknologi dan Pemuliaan Lanjutan (ABBC) dari Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB) memenangkan Mahathir Science Award 2022 dan berhak membawa pulang 100.000 dolar AS atau sekitar Rp1,56 miliar.
Presiden Akademi Sains Malaysia sekaligus Penasihat Sains, Teknologi, dan Inovasi Negara Profesor Emerita Datuk Dr Asma Ismail dalam keterangannya di Kuala Lumpur, Senin, mengatakan tonggak sejarah ABBC adalah pencapaian luar biasa dalam industri minyak sawit, baik lokal maupun internasional.
Sekali lagi, seorang penerima dari Malaysia telah diakui untuk penghargaan terhormat itu, ujar dia.
Ia mengatakan inovasi yang berdampak tersebut diharapkan dapat mendukung keberlanjutan dalam hal pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, dan pelestarian lingkungan.
Baca juga: AII fasilitasi 13 inventor hilirisasi hasil riset sawit
ABCC memenangkan penghargaan dalam kategori Sumber Daya Alam Tropis sebagai pengakuan atas kejeliannya dalam mencari plasma nutfah kelapa sawit yang telah menjadi sumber daya penting dalam mendorong nilai sosial ekonomi industri kelapa sawit secara nasional dan global.
Koleksi plasma nutfah tersebut telah memungkinkan perbaikan tanaman dan terobosan pengembangan sifat, yang mengarah pada penemuan penelitian yang inovatif dan peningkatan nilai komersial.
Saat ini, bank gen DNA ABBC adalah rumah bagi koleksi plasma nutfah kelapa sawit terluas di dunia untuk konservasi dan penelitian berbasis molekuler kelapa sawit.
Kontribusi ABBC diperiksa melalui enam dimensi dampak yakni jaringan pengetahuan, stok bakat kreatif, pengetahuan baru, pengembangan ekonomi, branding dan positioning, dan pengembangan masyarakat.
ABBC adalah penerima Malaysia ketiga dari Mahathir Science Award dalam 17 tahun sejarahnya, ujar dia.
Direktur Jenderal MPOB Ahmad Parveez Ghulam Kadir mengatakan mereka sangat bangga menerima Mahathir Science Award yang bergengsi, penghargaan standar global Malaysia.
Penelitian terobosan MPOB di bidang bioteknologi karena koleksi plasma nutfah kelapa sawit yang luas, terbesar di dunia, merupakan kontributor penting bagi pengembangan bahan tanam generasi baru, ujar dia.
Ia mengatakan sumber daya tersebut juga terbukti penting dalam penemuan gen yang mengendalikan sifat agronomi penting kelapa sawit.
“Jika koleksinya adalah sebuah buku, akan ada ratusan bab, banyak di antaranya adalah permata yang belum terungkap. Kami berharap dapat memajukan penelitian kami dengan hadiah itu, melanjutkan dampak kami di daerah tropis, dan dunia,” kata.
Penghargaan Sains Mahathir adalah pengakuan tahunan oleh Yayasan Penghargaan Sains Mahathir, penghargaan global yang diberikan kepada individu atau organisasi yang menggunakan sains dan teknologi untuk memberikan kontribusi luar biasa bagi daerah tropis.
Nominasi untuk Mahathir Science Award melewati proses seleksi ketat yang meniru prosedur seleksi Hadiah Nobel untuk memastikan bahwa penghargaan tersebut diberikan kepada kandidat terbaik. Academy of Sciences Malaysia Fellows dan International Advisory Panel melakukan evaluasi.
Pemenang Mahathir Science Award menerima 100.000 dolar AS atau sekitar Rp1,56 miliar, medali emas, dan sertifikat. Upacara penghargaan akan diadakan pada Mei 2023.
Baca juga: BPDPKS salurkan dana riset sawit Rp389,3 miliar selama 2015-2021
Baca juga: AII dukung penguatan industri kelapa sawit berbasis teknologi baru
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022