Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengingatkan kepada 1.028 orang taruna lulusan Prabhatar Akademi TNI dan Akademi Kepolisian Tahun 2022 tentang pentingnya soliditas TNI-Polri untuk stabilitas keamanan dan politik.
"Hal tersebut sejalan dengan penyampaian Presiden Joko Widodo bahwa kalau dilihat Polri solid, kemudian bergandengan dengan TNI solid, saya memberikan jaminan, stabilitas keamanan kita, stabilitas politik kita pasti akan baik," kata Kapolri dalam sambutan pada upacara Wisuda Prabhatar Akademi TNI dan Akademi Kepolisian (Akpol) Tahun 2022 di Magelang, Jawa Tengah, Senin.
Sigit mengatakan sebagai langkah untuk memupuk soliditas dan sinergi TNI-Polri sejak dini maka TNI dan Polri telah membuat nota kesepahaman untuk menyelenggarakan Pendidikan Dasar Integratif Kemitraan Taruna Akademi TNI dan Akademi Kepolisian.
Untuk itu, jenderal polisi bintang empat itu berpesan kepada para taruna agar terus meningkatkan soliditas dan sinergi yang telah terjalin selama menempuh pendidikan dasar integrasi.
Dengan demikian, diharapkan pada tahun 2026 ketika para taruna menyelesaikan pendidikan akan melahirkan sosok-sosok perwira TNI-Polri yang mampu berjuang bersama dalam rangka mempererat kebhinekaan guna mewujudkan Indonesia Maju.
Sigit mengungkapkan bahwa para taruna memiliki peran yang sangat penting dalam rangka mewujudkan Indonesia Maju. Pada tahun 2030 sampai 2035 ketika bangsa Indonesia akan memetik manfaat dari momen bonus demografi dan pada saat itu lulusan taruna 2022 sudah menyandang pangkat kapten atau AKP sebagai motor organisasi yang memimpin langsung personel di lapangan.
"Bukan hanya itu, pada tahun 2045 ketika Visi Indonesia Emas terwujud, rekan-rekan sudah berpangkat Letkol atau AKBP dan akan menduduki jabatan strategis, seperti kapolres, dandim serta danyon yang memimpin personel dalam jumlah besar," katanya seperti disampaikan melalui siaran pers Divisi Humas Polri.
Mantan Kadiv Propam Polri itu juga mengingatkan para taruna harus terus menempa diri karena salah satu kunci utama guna memetik manfaat dari bonus demografi dan mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045 adalah dukungan sumber daya manusia Indonesia yang unggul.
Sigit memahami menempuh pendidikan sebagai seorang taruna bukanlah perjalanan yang mudah. Dibutuhkan semangat dan pengorbanan dalam menempuh pendidikan sehingga dapat menjadi perwira tangguh dan memiliki resiliensi yang tinggi untuk bertahan menghadapi segala tantangan.
"Saya berpesan kepada para taruna sekalian agar terus mengasah tiga kompetensi, meliputi kompetensi teknis, leadership dan etika, serta latihlah diri untuk menerapkan servant leadership, yaitu pemimpin teladan yang menempatkan anggota maupun masyarakat sebagai prioritas utama,” katanya.
Selain itu, lanjut Kapolri, para taruna diingatkan untuk terus membiasakan berbuat baik dalam keseharian, sehingga nantinya para taruna memiliki sifat pribadi yang unggul. Seperti perkataan dari petinju legendaris Muhammad Ali yang mengatakan "saya benci setiap menit dalam berlatih, tapi saya berkata jangan menyerah, menderitalah sekarang dan nikmati sisa hidupmu sebagai juara."
Sigit meyakini para taruna kelak akan menjadi perwira yang berkarakter karena memiliki kompetensi, kepemimpinan dan sifat pribadi yang unggul. Ibarat sebuah patung yang melalui proses pemahatan yang panjang agar menjadi mahakarya yang indah. Para taruna juga harus melalui proses pendidikan yang berat agar menjadi sosok perwira yang kehadirannya selalu diharapkan, karena dapat bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara.
Di akhir sambutannya, mantan Kapolda Banten itu menitipkan masa depan bangsa Indonesia dipundak para taruna.
"Manfaatkan setiap waktu dengan sebaik-baiknya untuk terus belajar sebagaimana perkataan dari Mahatma Gandi, hiduplah seolah-olah anda akan mati besok dan belajarlah seolah-olah Anda akan hidup selamanya," kata Sigit menutup arahannya.
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2022