Beijing (ANTARA) - Pabrik perakitan ponsel pintar iPhone terbesar di China, Foxconn, menanggapi kaburnya karyawan mereka untuk menghindari penguncian wilayah (/ockdown) di Kota Zhengzhou.

Perusahaan yang bermarkas di ibu kota Provinsi Henan, wilayah tengah China, itu pada Minggu (30/1) mengeluarkan surat pemberitahuan terkait peristiwa tersebut.

Ada tiga hal yang ditekankan oleh Foxconn dalam surat pemberitahuan tersebut. Pertama, memfasilitasi karyawan yang secara suka rela tinggal di pabrik dan pemerintah lokal menjamin produksi tetap berlangsung dan melindungi kesehatan para karyawan.

Kedua, untuk karyawan yang ingin pulang ke rumah, perusahaan memastikan keselamatan dengan menyediakan kendaraan khusus.

Ketiga, perusahaan memberikan nomor telepon dan alamat yang bisa dihubungi karyawan Foxconn.

Surat pemberitahuan tersebut muncul setelah rekaman video yang beredar di media sosial memperlihatkan beberapa karyawan dengan berjalan kaki pulang ke kampung halaman mereka setelah lockdown diberlakukan, menyusul ditemukannya klaster baru COVID-19 di lingkungan pabrik Foxconn di Zhengzhou, Selasa (25/10).

Dalam video itu, sejumlah pekerja yang diduga dari Foxconn berjalan kaki hingga 24 jam sambil membawa tas punggung. Mereka enggan menumpang kendaraan umum karena khawatir menulari yang lain.

Di sepanjang jalan, banyak penduduk setempat menyediakan air minum dan makanan untuk membantu mereka.

Foxconn membantah rumor bahwa 20 ribu karyawannya di Zhengzhou positif COVID-19.

Hanya sejumlah kecil yang terdampak dan produksi di pabrik Zhengzhou relatif stabil, kata Foxconn seperti dikutip media setempat.

Beberapa otoritas kota dan kabupaten di Henan, seperti Yuzhou, Changge, Qinyang, dan Xuchang, telah mengeluarkan surat terbuka kepada pekerja Foxconn untuk menyatakan kesiapan menerima mereka pulang kampung dan menyediakan fasilitas karantina.

Otoritas Kabupaten Xihua lewat akun resminya di WeChat mengatakan akan mengirimkan bus untuk membawa pulang karyawan Foxconn di Zhengzhou.

Untuk menjamin kesehatan, mereka yang pulang diwajibkan menjalani karantina terpusat selama tujuh hari dan karantina terpantau tiga hari, menurut otoritas Xihua.

Henan melaporkan 120 kasus positif dan 389 kasus tanpa gejala.

Pabrik Foxconn di Zhengzhou mampu memenuhi sekitar 90 persen produksi iPhone di Asia.

Baca juga: Puluhan kota di China "lockdown" akibat COVID-19, termasuk Wuhan
Baca juga: Protes terhadap penguncian COVID pecah di Tibet
Baca juga: China laporkan 1.006 infeksi COVID-19 pada 21 Oktober

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022