"Moisturizer walau berjerawat tetap dibutuhkan. Bisa saja berjerawat karena kulit kering atau terlampau kering," kata dia dalam sebuah acara temu media di Jakarta, Senin.
Saat ini, sambung Kartika, bahkan ada produk pelembap yang khusus diperuntukkan untuk kulit berjerawat dan dapat menjadi pilihan.
Baca juga: Mengenal dan mengatasi si jerawat "fungal"
Umumnya, dalam pengobatan jerawat, orang perlu menggunakan sesuatu yang menargetkan kelenjar sebaceous dan atau folikel mereka. Biasanya, dokter akan meresepkan satu atau mungkin lebih dari perawatan mengandung benzoil peroksida, retinoid atau asam salisilat.
Semua perawatan ini cenderung mengeringkan kulit, sehingga dokter biasanya juga akan meresepkan pelembap yang aman untuk kulit dengan jerawat ini.
Menurut WebMD, pelembap selain mengimbangi efek perawatan jerawat, juga dapat bermanfaat menciptakan penghalang fisik di atas lapisan atas kulit sehingga produksi sebum berkurang. Selain itu, pelembap juga dapat menenangkan kulit.
Kartika mengatakan, kulit berjerawat merupakan satu dari tiga permasalahan kulit yang umum dia temui di kliniknya, selain flek hitam dan kulit kusam.
Founder Ambrosiaskin itu mengatakan sebanyak 60 persen pasien yang datang ke kliniknya juga ingin mencerahkan kulit mereka karena mengalami flek hitam.
"Flek hitam karena paparan matahari, hormonal dan aging. Skincare tidak bisa menghilangkan tetapi menyamarkan," kata Kartika.
Dia menuturkan, pengaplikasian pelembap dilakukan setelah seseorang mencuci wajah menggunakan sabun khusus atau facial wash, toner dan serum.
Setelah pelembap, maka oleskanlah krim pagi atau krim malam yang mengandung tabir surya.
"Intinya sunscreen terakhir. Untuk toner kalau untuk double cleansing pakai kapas, tetapi kalau untuk mendapatkan kesegaran dan fungsi toner bisa ditepuk-tepuk saja," demikian saran Kartika.
Baca juga: Solusi masalah kulit akibat pakai masker terlalu lama
Baca juga: Kulit kering bisa bebas jerawat? Salah besar
Baca juga: Bedak yang disarankan dokter untuk pemilik kulit berjerawat
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022