Meskipun pandemi, tahun lalu kami menyambut 25 unicorn baru sebagai startup terbesar
Jakarta (ANTARA) - ASEAN-India Startup Festival (AISF) 2022 pertama memperkuat kerja sama dan kolaborasi antara negara-negara ASEAN dan India khususnya di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi.
"Festival ini akan memperingati dan memperkuat kerja sama dan kolaborasi di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi antara negara-negara ASEAN dan India," kata Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin.
Handoko mengatakan India merupakan salah satu mitra strategis ASEAN dalam penguatan kapasitas iptek di kawasan. ASEAN-India Startup Festival 2022 merupakan inisiatif untuk merayakan ulang tahun ke-30 kemitraan ASEAN-India.
Komite ASEAN untuk Sains, Teknologi, dan Inovasi (COSTI), bekerja sama dengan Departemen Sains dan Teknologi, Pemerintah India, melalui BRIN dan Start-up Incubation and Innovation Center (SIIC) IIT Kanpur mengadakan festival tersebut pada 27-30 Oktober 2022 di Innovation Convention Centre, Cibinong Bogor, Indonesia.
AISF 2022 mempertemukan para pemain kunci yang terlibat dalam pengembangan ekosistem startup, yaitu pejabat pemerintah, startup, lembaga penelitian, universitas, penemu dan inovator, serta lembaga keuangan lainnya.
Handoko menuturkan BRIN dan mitra kolaboratif berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi timbal balik dalam menjembatani penemuan dengan inovasi melalui keterlibatan global.
Baca juga: BRIN: G20 dorong generasi muda kembangkan startup keantariksaan
Baca juga: Pengamat: Pemerintah perlu kerja lebih keras pacu kemajuan startup
Festival yang juga menjadi bagian dari Indonesia Research and Innovation (Inari) Expo 2022 tersebut terdiri dari empat acara utama yaitu pameran startup, seminar dan acara bincang-bincang, pertemuan pemerintah dengan pemerintah dan pertemuan bisnis untuk menindaklanjuti kolaborasi antar startup di antara negara ASEAN, serta pitch battle antar startup.
Wakil Sekretaris Jenderal Masyarakat Ekonomi ASEAN Satvinder Singh menuturkan ASEAN memiliki ekosistem startup yang dinamis dan menjanjikan.
"Meskipun pandemi, tahun lalu kami menyambut 25 unicorn baru sebagai startup terbesar yang muncul di ASEAN, dengan valuasi gabungan mereka sebesar 55,4 miliar dolar AS," ujarnya.
Menurut dia, keberhasilan penyelenggaraan ASEAN-India Start-up Festival pertama melihat peluang untuk lebih memperkuat kerja sama ASEAN-India untuk mempercepat ekonomi startup.
Festival tersebut merupakan platform yang baik untuk delegasi yang berpartisipasi dari ASEAN dan India untuk memperluas ekosistem startup nasional ke jaringan global, terhubung dengan bisnis dan investor dari kancah internasional dan lebih memperkuat hubungan lintas batas dengan negara-negara ASEAN di bidang sains dan teknologi.
Dari 240 total booth di Inari Expo 2022, 60 booth diisi ASEAN-India startup companies. Dalam waktu tiga hari, pengunjung Inari Expo diperkirakan mencapai 8.000 orang.
AISF juga mengadakan pendekatan interaktif dan pitch battle antar start up dengan total hadiah sebesar 7.500 dolar AS. Pemenang pertama dari Start-up Pitch Battle adalah Netra, startup dari Indonesia yang bergerak di bidang jaringan Internet of Things (Iot) berbasis satelit konstelasi.
Netra Space bekerja sama dengan Pusat Riset Teknologi Satelit BRIN menawarkan sistem komunikasi data berbasis satelit yang terjangkau, aman, hemat energi, dan mudah digunakan. Solusi tersebut ditujukan bagi aktivitas pada sektor-sektor seperti perkebunan, perikanan, pertambangan, dan minyak dan gas yang berada di lokasi belum terjamah jaringan seluler.
Pemenang yang kedua diraih Xfinito, yang ketiga diraih oleh SPIKE Architectonics, yang keempat diperoleh NovoEarth, dan pemenang kelima diraih ELSA Corp. Xfinito menawarkan solusi analitik pengobatan jarak jauh yang hebat di bidang kesehatan dengan teknologi multi sektor terintegrasi. Arsitek SPIKE membuat microneedle khusus untuk pengiriman transdermal bahan aktif.
NovoEarth menggunakan teknologi canggih untuk mengembangkan NovoPolymer dari limbah industri, pelet biopolimer 100 persen kompos pertama di India. ELSA Corp menerapkan teknologi dan desain untuk memungkinkan orang di seluruh dunia berbicara bahasa Inggris dengan percaya diri.
Baca juga: Inovasi dan peka kebutuhan pasar kunci perusahaan rintisan bertahan
Baca juga: Kemenkominfo dukung pertumbuhan ekosistem digital melalui "startup"
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022