Didik memberi contoh bagaimana seorang yang merantau dari Makassar ke Jakarta memiliki daya juang yang lebih tinggi dibandingkan seseorang tidak merantau.
Jakarta (ANTARA) - Rektor Universitas Paramadina Prof Didik Junaidi Rachbini mengatakan terdapat tiga kunci dalam pengembangan sumber daya manusia suatu negara.
 
"Pertama, sumber daya manusianya harus memiliki kualitas fisik yang kuat, " ujar Didik usai penandatanganan kerja sama antara Universitas Paramadina dan Kanmo Group di Jakarta, Senin.

Berikutnya, harus memiliki kualitas keterampilan atau keahlian khusus yang mana jumlahnya lebih banyak dibandingkan keterampilan umum.

"Keterampilan yang dimiliki baik kompetensi teknis maupun nonteknis harus kuat. Dengan keterampilan yang kuat, maka jenjang karirnya juga menjadi lebih jelas, " terang dia lagi.
 
Ketiga, adalah perlunya migrasi. Didik memberi contoh bagaimana seorang yang merantau dari Makassar ke Jakarta memiliki daya juang yang lebih tinggi dibandingkan seseorang tidak merantau.
 
Dalam kesempatan tersebut, dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Universitas Paramadina dan Kanmo Group dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
 
Ada 35 karyawan dari Kanmo Group dari berbagai divisi akan menempuh pendidikan strata satu di Universitas Paramadina dengan skema biaya kerja sama dan biaya ditanggung penuh oleh perusahaan hingga lulus.
 
"Kami memiliki komitmen dalam pengembangan sumber daya manusia, yang menjadi ujung tombak perusahaan ke depannya. Melalui program Kanmo Future Leaders (KFL) Fellowship ini, kami harap karyawan dapat memberikan kontribusi positif setelah menyelesaikan pendidikan dan memiliki banyak manfaat bagi lingkungan sekitar, " kata Direktur dari Kanmo Group, Manoj Bharwani.

Hal itu juga langkah awal dalam memajukan kualitas SDM di Indonesia agar dapat menopang pertumbuhan nasional. 
Baca juga: Pemerintah dorong peningkatan kualitas SDM dan pendidikan vokasi
Baca juga: Kemenko: Keluarga berperan penting dalam penyiapan SDM unggul
Baca juga: Rektor Paramadina: Misi Jokowi langkah awal bumi lebih damai

 

Pewarta: Indriani
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2022