London (ANTARA News) - China, Iran, Saudi Arabia dan AS melaksanakan eksekusi terbanyak di dunia pada 2005, Amnesty International menyatakan Kamis, dalam rilis angka baru mengenai penggunaan hukuman mati. Kelompok HAM berkedudukan di London tersebut mengemukakan keempat negara melakukan hampir 94 persen dari 2.148 hukuman mati yang diketahui pada 2005 di 22 negara. Sebanyak 1.770 eksekuksi dilaporkan di China, kendatipun Amnesty menyatakan kecurigaannya angka yang sesungguhnya kemungkinan akan lebih besar lagi, dengan setidaknya 94 hukuman mati di Iran, 86 di Saudi Arabia dan 60 di AS. Dibandingkan angka sebelumnya, Amnesti memperkirakan ada lebih dari 20.000 orang sedang menantikan pelaksanaan hukuman mati atas diri mereka di seluruh dunia, sambil melukiskan angka itu "sangat menganggu". "Hukuman mati merupakan penyangkalan terkeras terhadap hak azasi manusia karena hal itu bertentangan dengan esensi nilai kemanusiaan," kata Irene Khan, Sekjen Amnesty International, seperti dilansir AFP. "Eksekusi sering diterapkan secara sewenang-wenang, menyusul pengadilan tidak jujur atau dijalankan karena alasan politis. Hukuman mati dapat menjadi kesalahan yang tak dapat diperbaiki bila ada kegagalan pengadilan." Khan mengulangi lagi seruan organisasinya yang telah disampaikan sejak lama agar praktek hukuman mati dihapuskan, sambil menyatakan bahwa hukuman mati bukanlah "penggentar yang unik" untuk memberantas kejahatan. (*)

Copyright © ANTARA 2006