Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang yang dapat menimbulkan bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang di sebagian wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Warga diharapkan waspada terhadap dampak cuaca ekstrem yang terjadi," kata Prakirawan BMKG Stasiun Geofisika Zaenudin Abdul Majid Lombok Gede Krisnawan dalam keterangan tertulisnya di Praya, Sabtu.
BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca tiga hari di wilayah Provinsi NTB diprakirakan hujan ringan hingga hujan lebat.
Baca juga: BMKG: Wilayah NTB masih berpotensi hujan sedang hingga lebat
"Pada 29-31 Oktober hujan ringan hingga lebat disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di sebagian wilayah NTB," kata Gede Krisnawan.
Potensi hujan lebat yang disertai kilat dan angin kencang pada tanggal 29 Oktober terjadi di Kabupaten Lombok Timur, Sumbawa, Bima, dan Dompu. Namun, dapat meluas ke wilayah Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, dan Sumbawa Barat.
Selanjutnya, potensi hujan pada tanggal 30 Oktober diprakirakan terjadi di wilayah Kabupaten Bima dan Dompu. Sedangkan potensi hujan pada tanggal 31 Oktober diprakirakan terjadi di wilayah Kota Mataram, Kabupaten Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa Barat, Sumbawa, Bima, dan Dompu.
"Potensi hujan terjadi siang hingga sore hari," katanya.
Baca juga: BMKG: Hujan lebat guyur sejumlah daerah di Indonesia
Sejak masuk musim hujan di NTB pada pertengahan Oktober 2022, sejumlah wilayah dilanda bencana banjir dan tanah longsor seperti Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara.
Bencana alam yang terjadi tersebut mengakibatkan akses jalan pariwisata Senggigi sempat tertutup longsor dan ratusan rumah warga terdampak. Selain itu, di wilayah Pulau Sumbawa banjir bandang menerjang rumah warga dan mengakibatkan warga harus mengungsi, serta di wilayah Lombok Tengah puluhan rumah warga terendam banjir akibat hujan lebat yang cukup tinggi.
Di wilayah Kabupaten Lombok Tengah, ratusan rumah warga rusak diterjang angin puting beliung dan banjir melanda destinasi wisata Otak Kokok Joben. Dalam bencana alam yang terjadi selama musim hujan tersebut, belum ada korban jiwa, namun masyarakat mengalami kerugian material.
Baca juga: BMKG harap kegiatan SLCN tingkatkan pemahaman masyarakat soal cuaca
"Musim hujan sudah masuk, warga harus tetap waspada terhadap dampak bencana alam yang dapat ditimbulkan," kata Kepala BPBD Kabupaten Lombok Tengah Ridwan Maruf.
Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022