Selama sepuluh tahun terakhir, ekonomi digital China mencatat perkembangan yang luar biasa, kata laporan itu, menyebutkan bahwa skala ekonomi digital China menempati peringkat kedua di dunia selama bertahun-tahun.
Laporan juga menyebutkan bahwa ekonomi digital memainkan peran yang semakin krusial dalam mendukung pembangunan ekonomi dan sosial.
Pada 2021, nilai perdagangan China melalui e-commerce lintas batas mencapai hampir 2 triliun yuan (sekitar Rp4,28 kuadriliun), menurut data dari laporan tersebut.
Negara itu sejauh ini telah menandatangani nota kesepahaman Jalur Sutra Digital (Digital Silk Road) untuk kerja sama dengan 16 negara dan memajukan mekanisme kerja sama bilateral Silk Road E-Commerce dengan 24 negara.
Namun, laporan itu menunjukkan bahwa masih ada ruang untuk peningkatan dalam hal kekuatan dan kualitas sektor tersebut.
Upaya disebutkan harus dilakukan di berbagai area, termasuk melakukan terobosan dalam teknologi-teknologi inti, membangun infrastruktur digital, serta mendorong pengembangan industri digital dan transformasi digital di berbagai industri tradisional.
Laporan tersebut juga menyerukan peningkatan layanan publik digital, penyempurnaan tata kelola ekonomi digital, peningkatan perlindungan terhadap keamanan jaringan dan data, serta partisipasi aktif dalam kerja sama global di bidang ekonomi digital.
Laporan itu memperkirakan bahwa China akan berupaya membentuk sistem pasar modern yang terpadu, adil, kompetitif, tertib, matang, dan lengkap untuk ekonomi digital per 2035.
Laporan memprediksi China akan menempati posisi yang sejajar dengan para pemimpin dunia menyangkut sistem industri dan fondasi pengembangan ekonomi digital.
Pewarta: Xinhua
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2022