Jakarta (ANTARA News) - Anas Urbaningrum, salah satu Ketua DPP Partai Demokrat, di Jakarta, Senin, menyatakan hasil survei LSI yang menempatkan partainya di posisi teratas dijadikan sebagai modal politik untuk berkompetisi dalam Pemilu Legislatif maupun Pemilu Presiden 2009 ini.

Ia mengatakan itu, merespons hasil jajak pendapat umum (polling) Lembaga Survei Indonesia (LSI) atas 2.000 responden pada Desember 2008, yang menunjukkan kenaikan angka elektabilitas Partai Demokrat (23 persen) dan Susilo Bambang Yudhoyono (43 persen).

Direktur LSI, Syaiful Mudjani, sendiri secara terpisah mengungkapkan peningkatan kepercayaan masyarakat calon pemilih kepada Partai Demokrat (PD) itu tak terlepas dari membaiknya citra Presiden Yudhoyono dalam enam bulan terakhir, terkait dengan kebijakan ekonomi maupun politik pemerintahannya.

Juga, menurutnya, karena PD benar-benar telah memainkan peran promosi partainya melalui banyaknya iklan di berbagai media, sehingga partai ini bisa menggungguli untuk sementara PDI Perjuangan dan Partai Golkar, yang menempati posisi kedua serta ketiga.

Berbakat Juara

"Kami bersyukur atas kenaikan angka elektabilitas PD (23 persen) dan Susilo Bambang Yudhoyono (43 persen). Ini adalah cermin kepercayaan rakyat dan kemajuan politik yang sangat berarti dan patut disyukuri," imbuh Anas.

Angka-angka tersebut, tambahnya, merupakan modal politik sangat berharga untuk berkompetisi dalam Pemilu Legislatif (Pileg) maupun Pemilu Presiden (Pilpres).

"Sebagai partai, PD mulai tampak `berbakat` untuk menjadi juara. Peluang menjadi juara bukan hanya monopoli Partai Golkar dan PDI Perjuangan," ujarnya.

Ia menambahkan, sesungguhnya tidak hanya angka elektabilitas PD dan Presiden Yudhoyono yang membuat pihaknya makin optimis serta terus bekerja keras.

"Tetapi juga penyebab mengapa PD dan Susilo Bambang Yudhoyono mengalami kenaikan angka. Yang jelas, PD naik angkanya karena dinilai publik sebagai partai yang paling bersih dari korupsi, baik programnya untuk rakyat, mampu memecahkan masalah bangsa, dan peduli pada keinginan rakyat," tegasnya.

Selain itu, menurutnya, Susilo Bambang Yudhoyono sendiri juga naik elektabilitasnya karena tingkat kepuasan publik naik menjadi 69 persen.

"Mengapa begitu? Karena publik menilai, kondisi politik dan pemerintahan baik, penegakkan hukum baik, keamanan baik, kondisi ekonomi sedikit membalik, meski belum memuaskan, kinerja mengurangi kemiskinan dan pengangguran meningkat, dan membaiknya kinerja di bidang pendidikan dan kesehatan," jelasnya.


Kampanye Lewat Iklan

"Artinya, kenaikan angka PD dan Susilo Bambang Yudhoyono bukan jatuh dari langit, melainkan berbasiskan penilaian publik terhadap isu-isu dan kinerja yang diangap penting. Publik atau pemilih tampak makin rasional dan cerdas," kata Anas.

Mantan kader Partai Golkar di bawah mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar, Akbar Tanjung, ini juga menambahkan, PD bersama Susilo Bambang Yudhoyono tegasnya naik elektabilitasnya karena bekerja keras.

"PD serius kampanye lewat iklan di lapangan oleh para calon anggota legislatif (Caleg). Susilo Bambang Yudhoyono konsentrasi bekerja sebagai Presiden RI untuk menjalankan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik. Termasuk mengatasi dampak krisis global," ungkapnya.

Bagi Anas Urbaningrum dkk, sistuasi ini merupakan gejala yang baik. "Sebab, partai dan pemimpin yang bekerja keras diapresiasi dan dinilai positif oleh rakyat," katanya.

Anas juga menilai, ini merupakan perkembangan yang maju dalam demokrasi kita. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2009