Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Antropologi Universitas Indonesia Profesor Yasmin Zaki Syahab menyebutkan bahwa menurut ilmu antropologi upacara dalam siklus kehidupan dapat digunakan sebagai bentuk pemberitahuan tentang yang terjadi dalam diri pribadi maupun keluarga dan penolak bahaya.
"Sebabnya sebagai pengumuman, jadi pengumuman kepada lingkungan" kata Guru Besar Antropologi Universitas Indonesia Profesor Yasmin Zaki Syahab di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Hoaks! Peringatan HUT RI di Kawasan Monas tidak di liput media
Yasmin mengatakan fungsi upacara ini penting sebagai bentuk pemberitahuan kepada masyarakat sekitar tentang apa yang terjadi dalam pribadi maupun keluarga.
Selain itu, Yasmin menyebutkan upacara ini juga memiliki fungsi lain, yaitu penolak bala (bahaya), baik dari kekuatan gaib maupun berhubungan dengan kesehatan fisik.
Untuk itu upacara dalam budaya ada yang berkaitan dengan unsur agama, ada juga yang berkaitan dengan kepercayaan terhadap kekuatan gaib.
Perubahan upacara budaya ini dapat beragam terkait dengan komunitas maupun waktu, dimana pergeseran waktu dan bertambahnya ilmu pengetahuan dapat menggerus ataupun memunculkan budaya baru.
Baca juga: Bamus Betawi dukung penataan Jakarta
Hal ini disampaikan Yasmin dalam acara Ngaji Budaya mengenai 10 Siklus Kehidupan Masyarakat Betawi yang sedang dipamerkan di Perkampungan Betawi Setu Babakan.
Pameran bertema siklus budaya Betawi ini disebut pertama kalinya diselenggarakan di museum dan diresmikan melalui metaverse di Indonesia.
Masyarakat tidak dipungut biaya apapun untuk mengikuti pameran ini, namun diharuskan mengisi data melalui formulir daring yang tersedia di registrasi.
Pengunjung banyak dari sekolah terlebih saat akhir pekan, sehingga diharapkan lebih banyak pengunjung yang bisa mendapatkan edukasi budaya Betawi.
Baca juga: Disbud DKI berharap anak muda lestarikan permainan tradisional Betawi
Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2022