Palu (ANTARA) - Staf Khusus Presiden (SKP) Ayu Kartika Dewi mendukung Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Sulawesi Tengah menggencarkan moderasi beragama untuk meningkatkan kualitas kerukunan dan perdamaian di Tanah Air, khususnya Sulteng.
"Saya sangat mendukung ada program-program moderasi beragama di UIN Palu, bahkan ada mata kuliah yang berkaitan dengan moderasi beragama," ucap Ayu Kartika Dewi di Palu, Jumat.
UIN Datokarama Palu menjadi salah satu lokasi sasaran kunjungan kerja Ayu Kartika Dewi di Sulteng. Di UIN Palu, Ayu menghadiri sekaligus menjadi salah satu narasumber dalam dialog kebangsaan yang dilaksanakan oleh Duta Damai Dunia Maya Sulawesi Tengah kerja sama UIN Palu.
Dalam kunjungan itu, ia disambut oleh Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Keuangan dan Perencanaan UIN Palu Kamaruddin. Pertemuan antara Ayu Kartika Dewi dan jajarannya dengan Kamaruddin berlangsung di gedung rektorat perguruan tinggi tersebut.
Dalam pertemuan itu, Ayu mendukung UIN Palu karena mengelaborasikan nilai-nilai moderasi beragama dalam proses pendidikan dan pembelajaran kepada mahasiswa.
Menurut dia, moderasi beragama perlu digencarkan sebagai satu pendekatan untuk meningkatkan pemahaman dan wawasan generasi muda dan masyarakat secara umum tentang keagamaan, untuk menopang pembangunan toleransi di Tanah Air.
"Kami juga berkoordinasi dengan Kementerian Agama serta lembaga-lembaga terkait lainnya untuk mengoptimalkan pembinaan kerukunan melalui pendekatan moderasi beragam," kata dia.
Baca juga: Staf khusus Presiden serap aspirasi warga Poso wujudkan keberagaman
Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan UIN Palu Kamaruddin mengatakan bahwa pembangunan dan peningkatan kualitas kerukunan dan perdamaian di Sulteng menjadi komitmen UIN Palu.
Komitmen itu, sebut dia, diikutkan dengan upaya membentuk Rumah Moderasi Beragama yang merupakan salah satu unit struktural.
"Kami punya Rumah Moderasi Beragama yang berfungsi untuk melakukan pendampingan dan pendidikan tentang keagamaan dan harmonisasi di masyarakat," ujarnya.
Rumah Moderasi Beragama, kata dia, berperan dalam membangun pemahaman mahasiswa atau generasi muda yang moderat, di samping juga mengoptimalkan pembinaan umat beragama melalui pendekatan moderasi beragama.
Moderasi beragama dari sudut pandang dogmatis-teologis, setiap agama memiliki karakteristik yang khas dan membedakannya dari agama lain. Hal ini tergambar terutama pada tata cara beribadah atau sistem ritual masing-masing.
Namun, dari segi pesan-pesan moral yang bersifat sosiologis, terlihat jelas adanya nilai-nilai humanis universal yang disepakati oleh semua ajaran agama.
Baca juga: Strategi menekan dampak kenaikan BBM bagi kaum disabilitas
Baca juga: Stafsus Presiden: RUU KUHP bawa semangat pembaharuan
Baca juga: Stafsus Presiden tinjau pembangunan Ibu Kota Nusantara
Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022