London (ANTARA) - Rusia pada Jumat mengatakan hanya 3 persen bahan pangan, yang diekspor dari Ukraina berdasarkan perjanjian yang dimediasi PBB, sampai ke negara-negara miskin.
"Geografi penerima kiriman ini ternyata betul-betul tidak konsisten dengan tujuan kemanusiaan yang dideklarasikan sejak awal," kata Moskow dalam pernyataannya.
Menurut pernyataan itu, sejumlah negara yang membutuhkan seperti Somalia, Ethiopia, Yaman, Sudan, dan Afghanistan hanya menerima 3 persen bahan makanan yang sebagian besar dari Program Pangan Dunia.
Sejak Rusia dan Ukraina menandatangani Prakarsa Biji-Bijian Laut Hitam yang didukung PBB di Turki pada 22 Juli, beberapa juta ton jagung, gandum, produk bunga matahari, barli, rapeseed dan kedelai telah diekspor dari pelabuhan-pelabuhan Ukraina yang diblokade oleh Rusia.
Presiden Vladimir Putin and para pejabat Rusia sejak itu telah mengeluhkan adanya persoalan serius dalam perjanjian itu, sehingga memicu kekhawatiran bahwa Rusia akan menarik diri kecuali tuntutannya dipenuhi.
Namun demikian, sejumlah pejabat Barat yang memahami perundingan pangan itu menilai setiap pasokan ke pasar global dari Ukraina, salah satu pengekspor biji-bijian terbesar di dunia, meredakan krisis pangan.
Sumber: Reuters
Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Bayu Prasetyo
Copyright © ANTARA 2022