“Di bulan Desember nanti kita akan ada satu lagi toko Starbucks yang unik. Itu kita buka Starbucks Signing Store. Itu adalah Starbucks yang isinya baristanya tunarungu,” ungkap Manager, Public Relation PT Sari Coffee Indonesia Vidi Prima Lestari Putri kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.
Vidi menjelaskan hal tersebut dilakukan Starbucks untuk mengangkat isu inklusifitas. Sebelum di Indonesia, Starbucks Signing Store sendiri juga telah dibuka di beberapa negara lain seperti Malaysia, Amerika Serikat, China hingga Jepang.
Baca juga: Starbucks Refreshers luncurkan dua minuman dengan kesegaran stroberi
"Pertama itu buka di Starbucks Malaysia. Terus di US juga sudah ada. Di China dan Jepang juga sudah ada. Nah sekarang pertama di Indonesia. Kita kerjasama dengan Gerkatin dan Pusbisindo untuk menggarap ini dari awal tahun,” kata Vidi.
“Itu sebenarnya salah satu misi kita juga untuk mengangkat inklusifitas. Dari pemerintah sebenarnya juga menggalakkan perusahaan-perusahaan besar untuk mempekerjakan mereka. Di luar itu juga sudah coba. Tapi kan memang sistemnya kita harus bikin dulu ya. Sistem dengan barista yang memiliki keterbatasan tunarungu,” sambungnya.
Lebih lanjut, Vidi mengungkapkan bahwa Starbucks telah memilih enam barista untuk bekerja di Starbucks Signing Store. Para barista tersebut pun juga telah menjalani training beberapa bulan lalu.
Tak hanya itu, dengan antusiasme para penyandang tunarungu yang mendaftarkan diri menjadi barista, Starbucks pun menyatakan bahwa mereka berencana untuk membuka Starbucks Signing Store di kota-kota lain. Namun untuk tahun ini, Starbucks akan fokus pada Signing Store yang akan dibuka di wilayah Citayam Fashion Week itu terlebih dulu.
“Baristanya juga kita training dari berbulan lalu. Itu menarik banget. Baristanya semangat, mereka semangatnya tinggi banget. Tapi banyak banget penyesuaian memang,” jelas Vidi.
“Jelas (ada rencana mau membuka Starbucks Signing Store di tempat lain). Tapi ini sekarang pilot projectnya dulu. Antusiasme dari kota lain sih sudah ada. Karena memang sudah pengen ya. Mereka mencari pekerjaan juga sulit,” pungkasnya.
Baca juga: Starbucks hadir di Papua
Baca juga: Starbucks buka gerai ke-6.000 di China, outlet ke-1.000 di Shanghai
Baca juga: Starbucks makin mudah dijangkau dengan hadirkan kemasan kaleng
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022