Mamuju (ANTARA) - Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso, meminta seluruh prajurit TNI di Provinsi Sulawesi Barat untuk menjaga integritas dengan selalu menanamkan slogan 6K, yaitu karakter, kapabel, kontemporer, kompak, kerakyatan dan kesemestaan.
"Slogan 6K harus tertanam di hati para prajurit Hasanuddin. Slogan ini akan kita teruskan sampai ke Babinsa. Jadi, semua satu suara, satu komando untuk bekerja dengan hati," kata Totok Imam Santoso, di Markas Kodim 1402 Polewali Mandar, Jumat.
Pangdam didampingi Ketua Persit KCK Daerah XIV/Hasanuddin Ny Desi Totok Imam Santoso melakukan kunjungan kerja di wilayah Korem 142/Taroada Tarogau.
Ia menguraikan bahwa karakter, menjadi jabaran dari slogan 6K pertama.
"Karakter merupakan platform seluruh prajurit di manapun berada, sebagai sosok yang patut dicontoh serta dijadikan teladan," ujar Totok Imam Santoso.
Selanjutnya adalah kapabel, yang diartikan sebagai kecakapan dan profesionalisme yang harus dimiliki oleh seluruh prajurit.
"Negara sudah memberikan amanah dan pekerjaan, sehingga kita harus dan berkewajiban untuk melaksanakan dengan baik," ucapnya.
Kemudian lanjut Pangdam, kontemporer, yang diartikannya sebagai kemampuan seluruh prajurit mengikuti perkembangan, menciptakan inovasi, produktif serta inspiratif dalam menghadapi tantangan teknologi saat ini.
Slogan keempat adalah kompak, yang dimaknai sebagai bentuk kerja sama terhadap seluruh elemen pemerintah dan kesemestaan, sebagai bagian tak terpisahkan dari slogan 6K.
"Dengan perkembangan saat ini, kita harus bisa bekerja sama dengan komponen bangsa yang lain. Potensi yang ada harus bisa diberdayakan menjadi sebuah kekuatan," jelas Totok Imam Santoso.
Serta, slogan terakhir, yang menyempurnakan slogan 6K adalah, kerakyatan.
"Kita berasal dari rakyat, mengabdi untuk rakyat dan oleh rakyat. Apapun yang kita lakukan adalah untuk rakyat, sehingga keberadaan kita harus bersama-sama rakyat. Jadi, kita harus dicintai dan mencintai rakyat," jelasnya.
Pangdam juga berpesan kepada Persit agar menjadi istri prajurit TNI yang baik di tengah keterbatasan suaminya.
"Jangan memaksakan suami mencari uang dengan cara yang tidak halal hanya untuk kepentingan gaya sosial, Syukuri berapapun penghasilan suaminya, hiduplah dengan sewajarnya dan sederhana," kata Totok Imam Santoso.
Pada kunjungannya di Sulbar, Pangdam Hasanuddin juga mengunjungi Kampung Pancasila di Desa Pasing, Kecamatan Matakali, Kabupaten Polewali Mandar.
Di tempat tersebut, Pangdam memberikan bantuan kepada yayasan panti asuhan, 30 keluarga stunting, warga disabilitas dan bantuan berupa bibit serta pupuk cair untuk gabungan kelompok tani di Kampung Pancasila.
Pewarta: Amirullah
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022