Padang, (ANTARA News) - Sebagian besar potensi hutan bakau (mengrove) di Sumatera Barat telah rusak, akibat tindak perambahan utuk pengamblan kayunya, alih fungsi lahan menjadi kebun kelapa sawit dan tambak udang.
Tingkat kerusakan hutan mangrove di Sumbar mencapai 22,67 persen dari 39.832 hektare luasnya, kata seorang peneliti pada Pusat Kajian Mangrove dan Kawasan Pesisir, Universitas Bung Hatta (UBH), Suardi ML, di Padang, Kamis (20/4).
Kerusakan hutan bakau itu tersebar di Kabupaten Pasaman sekitar 30 persen, Pesisir Selatan 70 persen, Padang Pariaman 80 persen, Kab. Agam 50 persen, Kota Padang 34,5 persen dan Kep. Mentawai 20 persen.
Sementara itu, luas hutan mangrove di Sumatera Barat sekitar 39.832 hektare tersebar di Kab. Mentawai 32.600 hektare, Pasaman 6.273, 5 hektare, Pesisir Selatan 325 hektare, Agam 313, 5 hektare, Padang Pariaman, 200 hektare, dan Padang 120 hektare.
Menurut dia, sebagian besar kerusakan hutan mangrove di Sumbar akibat tindak penebangan yang memanfaatkan kayunya, dan alih fungsi lahan menjadi tambak udang dan kebun kelapa sawit.
Khusus kayu dari hutan bakau, punya nilai ekonomis tinggi, selain bahan baku arang juga bahan bangunan rumah dan jadi tiang penyangga bagi rumah panggung.
Lahan dari hutan bakau, satu potensi besar bagi pengembangan usaha budidaya tambak udang.
Tindakan penebangan dan alih fungsi lahan itu, sangat menganggu ekosistem kawaasn pantai.
"Hutan mangrove memiliki fungsi penting, diantaranya menjaga garis pantai agar tetap stabil, melindungi pantai dari gempuran ombak dan abrasi, habitat biota laut terutama ikan, kepiting dan udang.
Fungsi itu sangat penting dipertahankan, katanya dan menambahkan, satu upaya mencegah tindak penebangan dan penyerobotan itu, pemerintah kini menggalakkan program Simpoiseri, artinya masyarakat boleh tetap mengembangkan tambak udang namun tidak mengganggu hutan mangrove yang terdapat di sekelilingnya.
Selain itu, juga dilaksanakan penanaman kembali bibit mangrove pada sejumlah lokasi yang tingkat kerusakannya cukup parah, seperti di Kepulauan Mentawai yang sudah dilakukan baru-baru ini.(*)
Copyright © ANTARA 2006