Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengemukakan perlunya menghidupkan semangat dan nilai-nilai Sumpah Pemuda secara konsisten untuk membangun karakter kebangsaan yang kuat dari para pemuda.

"Belajar dari peristiwa Sumpah Pemuda 1928 yang melahirkan gagasan dari para pemuda untuk mewujudkan kemerdekaan, generasi muda saat ini harus mampu berperan aktif ikut menentukan arah pembangunan bangsa," kata Lestari dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, para pemuda sejak dini harus ditanamkan nilai-nilai kebangsaan yang kuat dan menjadi landasan berpikir mereka dalam keseharian saat berkiprah di masyarakat.

Dia menilai para pemuda sejak dini juga harus didorong agar mampu menghasilkan gagasan-gagasan kritis yang konstruktif dalam upaya mengatasi berbagai masalah bangsa.

"Apalagi Badan Pusat Statistik pada 2021 mengungkapkan jumlah pemuda di Indonesia tercatat 64,92 juta jiwa atau setara 23,90 persen dari total populasi Indonesia," ujarnya.

Lestari mengatakan dengan jumlah yang cukup signifikan tersebut, sangat diharapkan gerakan para pemuda untuk ikut menentukan arah pembangunan bangsa menjadi lebih baik.

Menurut dia, gagasan Sumpah Pemuda pada 1928 yang berujung pada Kemerdekaan Indonesia diinisiasi para pemuda yang merupakan pelajar dan mahasiswa.

"Saat ini merupakan momentum yang tepat bagi para pemuda dan segenap anak bangsa untuk memberikan sumbangsihnya dalam upaya ikut menawarkan solusi dari berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa," katanya.

Dia mengatakan kemampuan di bidang teknologi yang mumpuni dari kalangan pemuda, harus dikembangkan dan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk membangun persatuan serta karakter budaya bangsa yang kuat.

Lestari menambahkan dibutuhkan kolaborasi yang kuat dari para pemangku kepentingan dan masyarakat agar nilai-nilai kebangsaan dalam semangat Sumpah Pemuda mampu dipahami dan dilaksanakan setiap anak bangsa.

Dia meyakini dengan landasan nilai-nilai kebangsaan yang kuat dari para pemuda, pembangunan bangsa Indonesia di masa datang akan lebih baik.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2022