jika tujuannya menyatukan dunia, seharusnya pendekatan yang ditekankan adalah pendekatan yang lebih multikultural dan lebih toleran terhadap nilai-nilai lokal

Dukungan dari Presiden FIFA

Emir Qatar berusaha membantah semua itu. Dia bahkan mendapatkan dukungan dari Presiden FIFA Gianni Infantino yang menegaskan bahwa laporan ada 6.500 pekerja migran meninggal dunia di Qatar sebagai sama sekali tidak benar.

Infantino justru menyatakan "hanya" ada tiga kematian yang berkaitan dengan Piala Dunia.

Proyek pembangunan venue dan fasilitas Piala Dunia 2022 sendiri diakui Qatar hanya mengambil porsi satu persen dari total proyek konstruksi di negara Arab Teluk ini.

Di sela menghadiri sidang Majelis Umum PBB di New York belum lama ini, Infantino menjamin Piala Dunia 2022 akan menjadi turnamen sepak bola terbesar sepanjang masa.

Infantino mengundang masyarakat antarbangsa agar datang Qatar. Dia menjamin bahwa selama sebulan Piala Dunia, dunia akan bersatu.

Di New York itu, Infantino berkata, "Qatar sedang mempersiapkan sebuah ajang unik dengan menjadi tuan rumah untuk sekitar 2 juta orang yang akan menonton langsung pertandingan dalam turnamen ini di stadion-stadion, dan 5 miliar lainnya di seluruh dunia akan menonton ajang ini, sungguh luar biasa."

Penegasan Infantino ini tak hanya menjadi pembesar hati untuk Qatar yang terus disorot dalam kaitannya dengan masalah HAM dan pekerja asing.

Padahal Qatar adalah satu dari sedikit negara di Timur Tengah yang berusaha menampilkan wajah yang lebih terbuka kepada dunia, mulai dari pers, kesempatan pendidikan untuk semua warga termasuk perempuan, sampai kebijakan ekonomi yang ramah pasar.

Qatar malah acap kali menjadi tuan rumah tidak saja pentas-pentas olah raga global, namun juga pentas budaya, sains, politik dan diplomasi internasional.

Baca juga: Qatar bantah tuduhan eksploitasi pekerja migran untuk Piala Dunia 2022
Baca juga: CEO Piala Dunia Qatar ingin bertemu Southgate bahas kekhawatiran HAM
Baca juga: FIFA tak hukum Jerman karena protes HAM terhadap Qatar


Menafikan pemahaman antarbudaya

Copyright © ANTARA 2022