Jakarta (ANTARA) - Seekor babi yang masuk kantor Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta pada Kamis diduga peliharaan warga.

Pegawai di kantor Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, sempat dibuat histeris dengan kedatangan seekor babi yang masuk ke ruang kerja.

Subkoordinator Urusan Penyuluhan dan Hubungan Masyarakat (Humas) Dinas LH DKI Jakarta, Yogi Ikhwan di Jakarta, Kamis, mengatakan, kejadian yang akhirnya viral di media sosial itu terjadi sekitar pukul 07.00 WIB.

"Kejadiannya sekitar jam 07.00 WIB. Pertama kelihatan di depan kantor, ada yang teriak 'ada babi, ada babi'. Dikejar-kejar tuh sama karyawan," kata Yogi.

Baca juga: DKI musnahkan 1,3 ton daging babi yang didistribusi secara ilegal

Yogi menambahkan, saat hendak ditangkap babi tersebut justru masuk ke ruang kerja sehingga membuat pegawai berteriak histeris dan berupaya menghindar.

Dia mengatakan, butuh waktu sekitar 20 menit hingga akhirnya babi tersebut berhasil diamankan ke dalam karung oleh seorang pegawai UPK (Unit Pelaksana Kebersihan) Badan Air Dinas LH DKI Jakarta.

"Babinya ditangkap, dimasukin dalam karung. Yang menangkap itu pegawai honorer, katanya sama dia dijual lagi," ujar Yogi.

Yogi menjelaskan, kasus masuknya babi ke kantor Dinas LH DKI Jakarta ini baru pertama kalinya terjadi.​​​​​​​

Baca juga: Penjualan Sate Babi di Jakarta Turun

Yogi menduga bahwa babi tersebut merupakan peliharaan dari warga sekitar Kantor Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta yang lepas.

"Kemungkinan enggak liar. Kemungkinan peliharaan orang di sekitar sini ya," katanya.

Dia menduga babi itu lepas. "Mungkin lepas, enggak mungkin liar di sini. Karena babinya juga bersih," tutur Yogi.

Sebelumnya viral di media sosial seekor babi yang tiba-tiba memasuki lingkungan Kantor Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.

Dalam video terlihat pegawai Dinas LH DKI Jakarta yang sedang bekerja berteriak histeris. Bahkan ada yang naik ke atas kursi untuk menghindari babi bercorak hitam dan putih itu masuk ke ruang kerja.

Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022