Orang yang memiliki integritas berarti memiliki kepribadian yang jujur ​​dan kuat dalam melaksanakan pekerjaannya.

Pekanbaru (ANTARA) - Pengamat kepolisian dari Universitas Riau (Unri) Dr Erdianto Effendi SH MHum berpendapat bahwa hal yang lebih peniting dibangun bagi personel kepolisian adalah masalah integritas.

"Integritas berkaitan dengan perilaku, nilai, metode, sarana, prinsip, harapan, dan orang yang memiliki integritas berarti memiliki kepribadian yang jujur ​​dan kuat dalam melaksanakan pekerjaannya," kata Erdianto, di Pekanbaru, Kamis.

Ia mengatakan itu terkait mencermati tindak lanjut kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) meningkatkan kualitas institusi kepolisian, sekaligus kebijakan dan langkah Kapolri dalam penataan struktur kepolisian yang mendorong peningkatan profesionalisme.

Erdianto mengatakan, soal profesionalisme dalam menjalankan tugas kepolisian dan penegakan hukum, justru polisi sudah cukup profesional tangguh dan tangkas dalam menegakkan hukum dan melaksanakan tugas-tugas kepolisian lainnya, seperti di bidang lalu lintas, terorisme, dan menjaga keamanan serta forensik.

"Ini sebenarnya kebutuhan integritas tersebut, bukan hanya untuk polisi, tapi untuk semua penyelenggara negara di Republik Indonesia juga," katanya lagi.

Akan tetapi, katanya pula, lebih khusus bagi kepolisian karena kepolisian memiliki banyak kewenangan yang dengan banyak kewenangan tersebut berpeluang untuk terjadinya penyalahgunaan wewenang

Selain itu, katanya, pengawasan kinerja kepolisian juga sudah cukup baik sesungguhnya ada pengawasan di dalam melalui bidang propam, ada Komisi Kepolisian, ada pengawasan penyidik, dan lain sebagainya.

"Dari luar polisi diawasi dengan berbagai mekanisme pengawasan, seperti lembaga peradilan khusus dalam bidang penegakan hukum," katanya pula.

Untuk itu, reformasi di tubuh Polri perlu dilakukan dalam sistem jenjang kepangkatan yang harus lebih terbuka kepada mereka yang bukan lulusan Akademi Kepolisian dan PTIK.

Jabatan-jabatan harus diberikan secara objektif, bukan berdasarkan jejaring alumni Akademi Kepolisian.

"Polisi lulusan sarjana umum dan dari sekolah calon perwira harus diberi kesempatan yang sama dengan alumni Akpol untuk menduduki jabatan-jabatan, bahkan hingga Kapolri," katanya pula.

Di samping itu, pimpinan di semua tingkatan harus dapat mencontohkan hidup sederhana. Jadi harus dicitrakan bahwa jadi polisi bukan untuk menjadi kaya, tetapi menjadi orang yang berguna bagi masyarakat, bangsa dan negara serta berpahala yang amat besar di hadapan Tuhan, demikian Erdianto.
Baca juga: Kabaharkam: Sosok Hoegeng pacu polisi jujur dan jaga integritas
Baca juga: Panitia dan peserta seleksi polisi tandatangani pakta integritas

Pewarta: Frislidia
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022