Kupang (ANTARA) - Tim SAR gabungan memperluas wilayah pencarian para korban dalam peristiwa terbakar Kapal Cepat Cantika Express 77 hingga perairan Pulau Batek, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
"Pencarian terhadap para korban yang masih dinyatakan hilang masih terus dilakukan tim SAR gabungan. Lokasi pencarian diperluas guna menemukan penumpang yang masih dinyatakan hilang," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang I Putu Sudayana di Kupang, Kamis.
Ia mengatakan hal itu terkait dengan upaya Basarnas Kupang dalam melakukan operasi pencarian terhadap para penumpang yang dilaporkan masih hilang.
Tim SAR Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang memperluas wilayah pencarian sejauh delapan mil dari lokasi kejadian untuk menemukan para penumpang yang dilaporkan hilang.
Baca juga: SAR laporkan sepuluh korban kapal terbakar di NTT belum ditemukan
Wilayah pencarian dilakukan tim SAR sekitar Pulau Batek hingga arah timur pelabuhan laut Naikliu. Selain itu, tim SAR melakukan penyisiran ke sekitar perairan Teluk Kupang hingga tepi pantai Kecamatan Amfoang Barat Laut.
Tim SAR Basarnas Kupang juga melakukan penyisiran melalui darat sepanjang arah timur Pantai Naikliu untuk mencari korban penumpang kapal yang masih belum ditemukan itu.
Operasi pencarian dilakukan berlangsung hingga beberapa hari ke depan sehingga diharapkan para penumpang tersebut dapat ditemukan.
Dia mengatakan dalam operasi SAR hari keempat untuk melakukan pencarian terhadap para penumpang Kapal Cepat Cantika Express 77 yang terbakar pada Senin (24/10) di perairan Naikliu Kabupaten Kupang masih nihil.
"Hingga pukul 12.00 Wita belum ada korban yang ditemukan tim SAR. Para tim SAR masih terus melakukan pencarian terhadap para penumpang yang dilaporkan belum ditemukan itu," kata I Putu Sudayana.
Dia mengatakan sesuai informasi yang diterima Basarnas masih terdapat 10 penumpang kapal naas itu belum ditemukan.
Baca juga: Syahbandar: Pemeriksaan jumlah penumpang kapal terbakar tugas operator
Baca juga: BPBD NTT: Korban jiwa akibat kebakaran kapal jadi 18 orang
Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022