Malang (ANTARA News) - Kepala pos pengamatan kegiatan visual Gunung Semeru dan Bromo di Gunung Sawur Lumajang, Liswanto, menegaskan, hingga saat ini status Gunung Semeru (3675) yang merupakan gunung tertinggi di Jawa itu masih tetap waspada, belum pada tingkat siaga. "Sampai detik ini, kondisi dan kegiatan visual vulkanologi di Gunung Semeru masih aktif normal dan tidak ada guguran lava panas, sehingga statusnyapun masih tetap waspada. Jadi tidak ada peningkatan menjadi siaga," ungkapnya, ketika menanggapi kesimpangsiuran berita terkait peningkatan status gunung tersebut, Rabu. Ia juga menegaskan, perubahan dan peningkatan status Semeru dari waspada menjadi siaga itu, ditentukan oleh beberapa tanda dan karakter. Oleh karena, menurut dia, kalau saat ini kondisi masih aman sudah dikatakan siaga, maka nanti akan berimplikasi pada masyarakat di sekitar kawasan gunung itu menjadi panik. Kalau ada perubahan kegiatan visual di Semeru maupun Bromo (2.392 meter) bahkan peningkatan status, ia mengemukakan, maka masyarakat dan instansi terkait pasti akan diberi informasi lebih awal, dan tindakan apa yang harus dilakukan oleh masyarakat termasuk evakuasi dan pengungsian. Ia menjelaskan, saat ini kondisi Semeru masih relatif normal dan tenang, sehingga tidak ada peningkatan status. Oleh karena itu, siapa pun, terutama media massa jika ingin mendapatkan informasi akurat dan benar tentang kondisi terakhir Semeru lebih baik langsung ke pos pengamatan di Gunung Sawur, bukan ke instansi atau lembaga lainnya. Sementara itu, Kepala Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Herry Subagiadi menjelaskan, pihaknya sudah melakukan pengecekan di lapangan (di sekitar Dusun Jambe Lumajang) yang dikabarkan telah teraliri guguran larva dari Semeru, ternyata tidak benar. Aliran air yang cukup deras dan disertai bebatuan pada hari Selasa (18/4) kemarin, katanya, merupakan aliran air hujan yang cukup deras, bukan guguran lava ataupun semburan awas panas dari kawah gunung tersebut. "Saya bersama beberapa orang staf telah melakukan pengecekan di Lumajang lewat Ranupane. Namun tidak ada informasi apapun, baik soal peningkatan status maupun guguran larva dari gunung Semeru, dan kondisi visualnya masih tetap aktif normal," tambahnya. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006