Kita mengontrol kualitas air laut dengan mengkalkulasikan national indeks pada periode 2020-2021, dan hasilnya terdapat empat provinsi kualitas air tinggi
Tangerang, Banten (ANTARA) - Direktur Pengendalian Pencemaran, Kerusakan Pesisir dan Laut, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Dasrul Chaniago mengatakan terdapat empat provinsi di Indonesia dengan kualitas air laut tertinggi.
"Kita mengontrol kualitas air laut dengan mengkalkulasikan national indeks pada periode 2020-2021, dan hasilnya terdapat empat provinsi kualitas air tinggi," katana usai menghadiri penyelenggaraan agenda PEMSEA PNLG 2022 di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Kamis.
Ia mengatakan empat provinsi di Indonesia yang memiliki nilai kandungan air laut tinggi tersebut adalah Provinsi Bali, Banten, Yogyakarta dan Jawa Tengah.
"Jadi Provinsi Bali, Banten, Yogyakarta, dan Jawa Tengah, menjadi provinsi dengan kualitas air tertinggi di Indonesia," katanya.
Ia mengemukakan bahwa dari 34 wilayah provinsi yang ada terdapat juga empat provinsi yang dinilai tidak mencapai kualitas indeks nasional sebesar 59 poin.
Adapun keempat provinsi dengan di bawah indeks itu adalah Papua, Kepulauan Riau, Aceh dan Sulawesi Tenggara.
"Dari Aceh hingga Papua. Indeks Aceh mencapai 22 poin, Kaltim lebih dari 52 poin," katanya.
Sementara itu, lanjut dia, untuk sampah laut yang tercatat sepanjang 2017-2021, wilayah Sulawesi Utara menjadi penyumbang yang tertinggi sekitar yaitu 600.000 KG/M2.
Sedangkan, kondisi sampah laut yang terendah terdapat di Sumatera Utara dengan jumlah kurang dari 100.000 KG/M2.
"Sampah laut itu antara lain plastik 44 persen, garmen 12 persen, gelas dan keramik 15 persen, karet 9 persen, material lain 10 persen dan kayu 3 persen," demikian Dasrul Chaniago.
Baca juga: Kualitas air laut di ONWJ membaik, nelayan kembali melaut
Baca juga: Pengukuran kualitas air laut di Indonesia dirintis "UI BlueMetric"
Baca juga: BLH DIY pantau kualitas air Pantai Glagah
Baca juga: Singapura luncurkan sistem pemantauan kualitas air pantai
Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022