New York City (ANTARA) - Produsen pesawat Amerika Serikat (AS) Boeing Company pada Rabu (26/10) melaporkan pendapatan operasional yang lebih rendah dari perkiraan untuk kuartal ketiga (Q3) 2022 dengan kerugian terbesar di sektor pertahanan, antariksa, dan keamanan yang menyebabkan penurunan kinerja secara keseluruhan.

Pada Q3, Boeing melaporkan kerugian bersih sebesar 3,3 miliar dolar AS, melonjak dari kerugian sebesar 132 juta dolar pada periode yang sama tahun lalu.

Kerugian per saham yang disesuaikan mencapai 6,18 dolar, sementara estimasi laba yang disesuaikan adalah 0,07 dolar per saham.

Sektor pertahanan, antariksa, dan keamanan mencatatkan kerugian sebesar 2,798 miliar dolar dari kegiatan operasional pada kuartal ketiga dengan margin operasi negatif 52,7 persen.

Kerugian tak terduga ini terutama disebabkan oleh program-program pengembangan harga tetap tertentu, didorong oleh perkiraan biaya produksi dan rantai pasokan yang lebih tinggi, serta sejumlah tantangan teknis, menurut pernyataan yang dirilis Boeing.

Sementara itu, Boeing melaporkan pendapatan sebesar 15,95 miliar dolar pada Q3, naik 4 persen secara tahunan (year on year/yoy), tetapi lebih rendah dari ekspektasi pasar yaitu 17,76 miliar dolar.

"Kami tetap berada di lingkungan yang menantang dan ke depannya masih harus berusaha untuk mendorong stabilitas, meningkatkan kinerja, dan memastikan bahwa kami memenuhi komitmen secara konsisten," kata Presiden sekaligus CEO Boeing Dave Calhoun.

Boeing mencatat arus kas operasional sebesar 3,19 miliar dolar dan masih mengharapkan arus kas bebas positif pada 2022.

Sebagai pembanding, arus kas operasional pada Q3 2021 tercatat di angka negatif 262 juta dolar.

Pada kuartal ketiga 2022, Boeing mengirim 112 pesawat komersial, naik dari 85 unit pada periode yang sama di tahun 2021, tetapi di bawah ekspektasi pasar untuk Q3 yaitu 120 unit.

Pada sesi perdagangan Rabu pagi, Harga saham Boeing turun lebih dari 3 persen.

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022