Diadakan berbarengan dengan Lomba Perancang Mode Menswear, konsep RE-SHAPE yang merupakan turunan dari tema JFW Fashion Reformation itu menantang para peserta untuk melakukan praktik sustainable fashion (mode berkelanjutan). Salah satunya dapat ditempuh dengan memanfaatkan benda di sekitar kita (upcycling) agar menjadi produk aksesori (perhiasan, tas, sepatu, aksesori lainnya) dengan nilai baru, serta memiliki keunikan yang menjadi ciri khas setiap peserta.
Baca juga: Rekomendasi "handlebar bag" lokal cocok temani bersepedamu
Baca juga: Fesyen Retno Marsudi tidak terpisahkan dari aksesori
Para perancang aksesori diminta mengirimkan sketsa karya mereka secara daring
Tahun ini, 3 juri dipilih untuk menilai karya-karya yang masuk, yakni Rinaldy A. Yunardi (maestro perancang aksesori), Mardyana Ulva (editor majalah Dewi), dan Lisa Malonda (perwakilan Istituto Maranggoni, pemilik Atlas Education & Representative of Istituto Marangoni in Indonesia).
Rinaldy A. Yunardi mengatakan bahwa ada banyak hal yang menjadi fokus juri untuk memilih sepuluh karya ini, antara lain kreativitas.
“Bagaimana mengembangkan sesuatu dari yang minim jadi kreatif, mengolah warna dan komposisinya juga,” ujarnya. Ia juga mengatakan bahwa orisinalitas serta keseriusan desainer menjadi poin penting untuk dinilai," kata Rinaldy dalam siaran resmi, Rabu (26/10).
Sebanyak 20 sketsa akhirnya dipilih untuk lanjut ke babak semifinal. Mereka diminta mewujudkan sketsa mereka ke dalam karya nyata dan mempresentasikannya di hadapan juri. Proses selanjutnya dipilih 10 finalis Ada banyak aspek yang dinilai juri, antara lain dari presentasi, pemilihan bahan, kualitas, korelasi dengan aspek keberlanjutan, kreativitas, orisinalitas, juga daya pakai dan daya jual.
Dari dua puluh karya yang masuk ke babak semifinal, dewan juri memilih sepuluh finalis.
Lisa Malonda mengatakan, “LPA adalah stepping stone. Kita berharap, pemenangnya bisa terus berkarya, kalau bisa setelah ini tidak selesai begitu saja. Jadi, kami mencari bakat-bakat yang bisa terus berkembang dan semakin berkarya.
Rancangan para desainer ini ditampilkan di runway JFW 2023 pada Rabu (26/10) di Pondok Indah Mall 3. Juri menetapkan Dyandra Mairavida yang koleksinya bertajuk Lembang Sari sebagai juara pertama, dan mendapat hadiah utama kursus singkat di Instituto Marangoni, London. Juara kedua diraih Veronica Ajeng dengan koleksi Kelingan, dan Ratih Swastika menyabet posisi ketiga dengan koleksi Prameswari.
Baca juga: Rinaldy Yunardi, sosok perancang aksesori yang mendunia
Baca juga: Sampah plastik bisa jadi aksesori kelas desainer
Baca juga: Yamaha hadirkan apparel dan aksesori resmi Fazzio Hybrid
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022