dipengaruhi fase bulan baruManado (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga Kabupaten Kepulauan Talaud, Kabupaten Kepulauan Sangihe, dan Kabupaten Kepulauan Sitaro mewaspadai potensi gelombang tinggi dan banjir pesisir hingga beberapa hari ke depan.
"BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dan banjir pesisir hingga tanggal 30 Oktober mendatang," sebut Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Bitung, Ricky Daniel Aror di Manado, Rabu.
Wilayah yang berpotensi terdampak, kata dia, yaitu pesisir utara dan barat Kabupaten Kepulauan Sangihe, pesisir utara dan barat Kabupaten Kepulauan Talaud dan pesisir barat Kabupaten Kepulauan Sitaro.
Ketinggian gelombang setiap hari menurut Ricky bervariasi dan diperkirakan mencapai puncaknya pada tanggal 28 Oktober.
"Di pesisir Kabupaten Kepulauan Talaud dan Kabupaten Kepulauan Sangihe ketinggian gelombang diperkirakan tiga meter, sementara di pesisir Kabupaten Kepulauan Sitaro setinggi dua meter," katanya.
Kondisi ini menurut dia, dipengaruhi fase bulan baru pada tanggal 25 Oktober 2022 dan perigee (jarak terdekat bulan ke bumi) tanggal 29 Oktober 2022.
Kondisi ini dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum yang lebih signifikan.
Terjadinya tinggi gelombang dan banjir pesisir ini akan berdampak pada terganggunya kegiatan di sektor perikanan tangkap, transportasi, aktivitas petani garam dan perikanan darat serta bongkar muat kapal di pelabuhan.
"Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga mengantisipasi dampak pasang maksimum air laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim BMKG," ajak Ricky.
Baca juga: BMKG: 4 wilayah di Sulut berpotensi terdampak gelombang tinggi dan rob
Baca juga: BMKG minta waspadai gelombang 2,5 meter di perairan Sulut
Baca juga: Gelombang empat meter perairan Talaud-Sulut perlu diwaspadai
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022