Jakarta (ANTARA) - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mencatat penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) telah mendorong pertumbuhan kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) perseroan pada triwulan III-2022 hingga 13,9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp114 triliun.
"Penyaluran KUR diberikan mencapai Rp31,3 triliun kepada lebih dari 295.760 debitur yang berada di berbagai wilayah dan sektor," ucap Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja Kuartal III 2022 yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu.
Dari segi wilayah, KUR disalurkan kepada 79.452 nasabah di Sumatera dengan limit Rp9,1 triliun, 22.450 nasabah di Kalimantan dengan limit Rp2 triliun, serta 20.193 nasabah di Bali dengan limit Rp2,5 triliun.
Selanjutnya, KUR diberikan kepada 5.492 nasabah di Maluku dan Papua dengan limit Rp559 miliar, 158.419 nasabah di Jawa dengan limit Rp15,8 triliun, serta 9.754 nasabah di Bali dan Nusa Tenggara dengan limit Rp1,3 triliun.
Baca juga: Laba perusahaan anak Bank Mandiri capai Rp6 triliun di triwulan III
Pria yang akrab disapa Siddik menambahkan, dari segi sektor KUR Bank Mandiri diberikan kepada sektor perdagangan besar dan eceran Rp12,64 triliun, pertanian Rp9,13 triliun, jasa produksi Rp6,33 triliun, serta industri pengolahan dan lainnya Rp3,22 triliun.
Dengan perkembangan tersebut, kredit UMKM secara bank only mampu mencapai Rp114 triliun, yang terdiri dari baki debet KUR senilai Rp61,7 triliun dan baki debet UMKM selain KUR sebanyak Rp52,3 triliun.
"Ini adalah peran Bank Mandiri sebagai Agent of Development untuk meningkatkan inklusi keuangan yang di Indonesia dengan menyalurkan kredit ke segmen UMKM melalui program KUR," tuturnya.
Baca juga: Bank Mandiri catat kredit tumbuh 14,3 persen pada triwulan III
Baca juga: Bank Mandiri cetak laba bersih Rp30,7 triliun pada triwulan III 2022
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022