Kalau sedang tidak take saya merem
Jakarta (ANTARA) - Dayu Wijayanto mengakui bahwa film “Perempuan Bergaun Merah”’merupakan film paling berat yang pernah ia perankan baik secara fisik maupun mental.

“Ini adalah film yang paling berat buat saya. Secara mental dan fisik, berat banget banget,” kata Dayu saat jumpa pers di Plaza Senayan Mall, Jakarta Selatan, Rabu.

Di sisi lain, produser Timo Tjahjanto menimpali bahwa dalam sebuah adegan, Dayu harus berada dalam posisi digantung sepanjang proses syuting tanpa jeda istirahat.

Baca juga: Alasan Tatjana & Refal dipilih tampil di "Perempuan Bergaun Merah"

“Dia selama ngegantung, antara take dia nggak boleh break,” ujar Timo.

Kemudian, Dayu juga mengaku bahwa dalam adegan lain, dia memejamkan mata untuk menghemat energi saat sedang break. Sebab, dia menggunakan kontak lensa mata yang cukup besar.

“Kalau sedang tidak take saya merem. Karena menghemat energi. Perih matanya. Pas begitu take, baru saya melek lagi,” ungkap Dayu.

“Kalau saya bilang ini softlens tidak soft. Sudah tebal, bulatannya itu segede Bundaran HI. Luar biasa. Lalu ada lagi satu scene malunya ya,” pungkasnya.

Film “Perempuan Bergaun Merah” akan mulai tayang di bioskop mulai 3 November 2022. Film ini menceritakan tentang Dindan (Tatjana Saphira) yang mencari sahabatnya yang hilang secara misterius.

Sejak sahabatnya hilang, hidup Dinda pun berubah menjadi mimpi buruk. Terlebih saat sosok roh jahat berwujud perempuan bergaun merah menghantui dirinya hingga adiknya Ari.

Nyawa Dinda pun terancam, tak hanya dari sosok jahat itu tapi juga dari orang-orang yang berusaha merahasiakan kejadian di malam sahabatnya menghilang.

Baca juga: Totalitas fisik Tatjana Saphira di film "Perempuan Bergaun Merah"

Baca juga: Tantangan Refal Hady & Tatjana Saphira main film horor bersama

Baca juga: Jajal film horor, Refal Hady bersyukur keluar dari zona nyaman


Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022