Jakarta (ANTARA) - Sorot lampu dengan warna bendera Kazakhstan menyinari tugu Monumen Nasional (Monas) di Jakarta, Selasa, untuk memperingati Hari Republik negara itu yang jatuh pada 25 Oktober.

"Pada 25 Oktober ini Kazakhstan merayakan Hari Republik. Jika seseorang bertanya mengapa tanggal ini dianggap sebagai tanggal penting, saya akan menjawab bahwa pada hari ini tahun 1990 Deklarasi Kedaulatan Negara Kazakhstan dinyatakan," kata Duta Besar Kazakhstan untuk Indonesia Daniyar Sarekenov seperti dikutip dalam keterangan dari Kedutaan Besar Kazakhstan di Jakarta, Rabu.

Deklarasi itu, kata Sarekenov, menyatakan bahwa Republik Kazakhstan akan mandiri dalam menangani segala hal yang berkaitan dengan pembangunan politik, ekonomi, sosial dan budaya nasional, struktur administrasi dan teritorial; serta menentukan struktur dan kompetensi lembaga beserta simbol-simbol negara.

"Deklarasi itu mengabadikan prinsip-prinsip kenegaraan, seperti integritas dan kesatuan wilayah yang tidak dapat diganggu gugat serta penguatan identitas nasional," ujar Sarekenov.

Menurut dia, deklarasi itu menyatakan bahwa kebangkitan dan pengembangan budaya asli, tradisi, bahasa, dan penguatan martabat nasional bangsa Kazakhstan dan bangsa lain yang tinggal di Kazakhstan adalah salah satu tugas yang paling penting.

"Ini juga menekankan bahwa semua warga negara tanpa memandang etnis mereka merupakan orang-orang Kazakhstan, dan bahwa mereka (rakyat) adalah satu-satunya pembawa kedaulatan dan sumber kekuasaan negara," ucapnya.

Seperti yang dikatakan Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev: "Republik Kazakhstan dibangun berkat upaya bersama dari warga negara yang bertanggung jawab atas kepentingan mereka. Dan warga negara ini adalah tulang punggung sebuah negara. Tanpa warga negara, tidak akan ada negara".

Tahun ini menandai peringatan 32 tahun Deklarasi Kedaulatan Kazakhstan.

"Jelas beberapa tahun ini menguntungkan kami. Kazakhstan berhasil bertransformasi menjadi negara pasar bebas modern dan demokrasi multi-partai, dan kami terus memperbaiki diri," kata Sarekenov.

Dia menyebutkan bahwa selama 32 tahun terakhir, Kazakhstan telah menjalin hubungan diplomatik dengan hampir semua negara di dunia dan telah menjadi salah satu ekonomi Eurasia yang berkembang secara dinamis dan memiliki suara yang berwibawa di arena internasional.

"Kami bertekad untuk terus membangun Kazakhstan yang baru, kuat dan adil," ujar Sarekenov.

Baca juga: Dubes Fadjroel hadiri CICA Summit Kazakhstan bersama Putin, Erdogan
Baca juga: Pertemuan puncak berakhir, CICA jadi organisasi internasional penuh

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022