Ditemui dalam Festival Forest Investment Program (FIP) 2022 di Jakarta, Rabu, Dirjen PHL Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Agus menyoroti peran penting KPH sebagai tulang punggung pengelolaan hutan lestari di tingkat tapak.
"Kita sekarang ada kebijakan yang disebut dengan Indonesia's FoLU Net Sink 2030. Kita berharap dengan KPH yang sudah settle, sudah mapan, mereka bisa mengimplementasikan rencana operasional FoLU Net Sink maupun rencana kerjanya," kata Agus.
KLHK sendiri terus menguatkan kelembagaan KPH dan masyarakat di sekitar kawasan hutan, salah satunya lewat Program FIP 2 yang terimplementasi di 10 KPH yang berada di 8 provinsi.
Lewat program itu diperkuat kapasitas kelembagaan KPH dan masyarakat lokal sehingga pengelolaan hutan yang terdesentralisasi dapat menghasilkan peningkatan mata pencaharian berbasis hutan di wilayah sasaran.
FIP 2 sendiri telah memfasilitasi 95 kelompok tani hutan (KTH) melalui 10 KPH tersebut sebagai model pengembangan usaha kehutanan berbasis masyarakat yang nantinya dapat dilakukan di wilayah lain di luar lokus FIP 2.
Dia berharap agar KPH dapat semakin mandiri dengan mendorong produk hasil hutan bukan kayu (HHBK).
"Kita berharap para KPH yang sudah mapan ini dapat mendukung tercapainya target-target FoLU Net Sink 2030," demikian Agus Justianto.
Baca juga: Indonesia upayakan beberapa strategi pendanaan dukung FoLU Net Sink
Baca juga: RI dan Inggris kerja sama dukung pencapaian FoLU Net Sink 2030
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022