Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antar bank Jakarta, Rabu pagi, naik 15 poin mendekati level Rp9.500 per dolar AS menjadi Rp8.965/8.968 (Pkl 09.20) dibanding penutupan hari sebelumnya Rp8.980/8.982. "Spekulasi beli rupiah oleh pelaku lokal terjadi setelah pelaku asing melepas dolar AS di pasar global," kata analis valas Bank Century Tbk, Deddy Triono di Jakarta, Rabu. Menurut dia, aksi lepas dolar AS oleh pelaku asing setelah Bank Sentral AS (The Fed) pada pertemuan dua hari akhir Maret nanti mengusulkan akan mengakhiri kebijakan moneter ketat. Usulan mengakhiri kebijakan moneter itu dilaksanakan oleh sejumlah anggota bank sentral tersebut yang menilai kebijakan itu tidak mendukung pertumbuhan ekonomi AS, katanya. Situasi seperti itu, katanya, pasar diserbu pelaku lokal membeli rupiah sehingga mata uang lokal itu meningkat, meski transaksinya belum besar. "Kami optimis rupiah akan bisa mencapai level Rp8.800 per dolar AS sebagaimana para analis lainnya yang mengatakan, tingkat rupiah akan bisa mencapai level tersebut," katanya. Kenaikan rupiah juga dipicu oleh laporan lembaga pensiunan AS yang menyebutkan pasar modal Indonesia merupakan pasar yang makin stabil dalam pertumbuhannya di negara-negara berkembang, tambahnya. Ia mengatakan, penawaran SUN (Surat Utang Negara) oleh pemerintah yang mendapat respon positif juga salah satu faktor positif yang mendukung rupiah menguat di pasar lokal. Selain itu, usulan mengakhiri kebijakan uang ketat oleh The Fed mengakibatkan dolar AS merosot terhadap euro menjadi 1,2365 dari sebelumnya 1,2368 dan terhadap yen jadi 116,80 dari 117,05 dan euro terhadap yen jadi 144,45 dari sebelumnya 144,88. Meski demikian pemerintah dan BI harus mewaspadai kenaikan rupiah saat ini, karena dikhawatirkan kenaikan itu akan diimbangi dengan penurunan yang tajam, apalagi para eksportir tidak berkenan terhadap kenaikan rupiah yang berada di bawah level Rp9.000 per dolar AS. Karena tingkat rupiah yang saat ini terjadi sangat menyulitkan usaha eksportir, meski dinyatakan masih ada kelebihan apabila tingkat rupiah di sekitar itu, namun kelebihanya sangat tipis, demikian analis. (*)
Copyright © ANTARA 2006