Jakarta (ANTARA News) - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyatakan siap menjalin kerja sama dengan pihak mana saja, asal tidak merugikan bangsa Indonesia dan umat Islam. Siaran pers DPP PKS di Jakarta, Rabu, menyebutkan hal itu untuk menunjukkan bahwa PKS adalah partai yang terbuka di era globalisasi. "Untuk mempersiapkan hal tersebut perlu diplomasi yang kuat," kata anggota Komisi I DPR dari Fraksi PKS Hilman Rosyad Shihab. Menurut dia, sebagai partai dakwah yang sudah dikenal publik dan dunia internasional, maka seyogianya PKS mempersiapkan strategi dan teknik diplomasinya. Dengan diplomasi yang baik dan lihai, katanya, maka PKS tidak akan mengalami nasib sebagaimana Presiden Iran Ahmadenajad maupun Hamas di Palestina, yang kemenangannya di luar dugaan AS dan Barat. "Sehingga, bila nanti PKS berkuasa, kita tidak grogi. Dan ini menjadi hal penting terkait dengan kasus Hamas, Iran, dan di sejumlah negara berkembang. Ketika mereka meraih kemenangan bisa terhambat oleh tekanan Barat. Dengan diplomasi, kita bisa mengurangi tekanan itu," katanya. Ia menambahkan, diplomasi yang perlu dikembangkan PKS adalah bagaimana partai dakwah ini mendekati dan melakukan perundingan terhadap kepentingan-kepentingan Amerika Serikat (AS) dan Barat agar tidak dominan. "Targetnya adalah bagaimana Amerika dan negara-negara Barat lebih memberikan keuntungan," katanya. Oleh karena itu, ia mengusulkan agar seluruh jajaran kader dan pengurus PKS mulai dari DPP, DPW dan DPC memiliki kepemimpinan dan wawasan internasional yang bagus sehingga bisa diterima di dunia internasional. (*)
Copyright © ANTARA 2006