Teheran (ANTARA News) - Iran mengeluarkan peringatan keras kepada anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan Jerman hari Selasa menjelang pembicaraan mereka di Moskow tentang program nuklir Teheran, dan mengatakan banyaknya jumlah tekanan tidak akan membuat Teheran mundur. "Pertemuan 5+1 di Moskow lebih penting bagi negara-negara yang hadir ketimbang bagi kami, karena jika mereka bertindak tidak bijaksana dan membuat kekeliruan, mereka merupakan pihak yang akan mengalami kerugian," kata jurubicara kementerian luar negeri Iran Hamid Reza Asefi seperti dikutip AFP. "Para peserta 5+1 seharusnya ingat bahwa kapanpun Republik Islam Iran ditekan, akibatnya justru menjadi sebaliknya," tambah dia, dan mengatakan Iran ingin "dibahas dengan hormat dan penuh pengertian." Kekuatan dunia akan membahas bagaimana program nuklir Iran tetap dicek setelah Teheran menolak mematuhi tuntutan Dewan Keamanan untuk menghentikan aktivitas pengayaan uraniumnya pada 28 April. Para pejabat Rusia mengatakan pembicaraan itu bersifat pribadi dan tidak memberikan rincian tentang agenda tersebut, kendati para diplomat Barat mengatakan pertemuan dirjen politik dari Inggris, Perancis dan Jerman -- tiga negara dari Uni Eropa (EU) -- dengan Cina, Rusia dan Amerika Serikat akan berlangsung pada acara makan malam. AS menjelang pertemuan Moskow mengatakan pihaknya tetap akan berdebat untuk mendukung aksi Dewan Keamanan sebelumnya. Dalam aksi tersebut, semua peserta pada Dewan Keamanan menggunakan kekuatan hak veto, kecuali Jerman. Washington menuduh Teheran melakukan pekerjaan rahasia untuk membangun senjata nuklir berdasarkan program energinya yang tertutup, tuduhan yang dibantah Iran. "Sanksi dan ancaman serangan militer merupakan perang urat syaraf akibat lobi kelompok Zionis," ujar Asefi. "Ancaman AS sudah basi. Iran terbiasa dengan ancaman itu dan memikirkan cara-cara untuk menetralkannya. Baik AS maupun kawasan itu tidak mempunyai kemampuan untuk menyerang Iran.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006