Kota Kupang (ANTARA) - Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT), Irjen Pol Jhony Asadoma mengatakan, dari 14 jenazah korban meninggal dalam musibah kebakaran
Kapal Fery Cepat Chantika Lestari yang disemayangkan di RS Bhayakara, tujuh di antaranya sudah diidentifikasi.
"Pada Senin, (24/10/) malam ada tujuh jenazah yang masuk di RS Bhayangkara. Semuanya sudah diidentifikasi, sementara tujuh jenazah yang baru masuk pagi ini masih dalam proses identifikasi," kata Kapolda NTT, di Kupang, Selasa.
Dia mengemukakan hal itu usai mengunjungi RS Bhayangkara untuk melihat langsung proses identifikasi jenazah.
Baca juga: Jumlah korban meninggal akibat kapal terbakar di NTT jadi 14 orang
Ke-tujuh jenazah yang sudah diindetifikasi itu adalah :
1. Rany Bait (38) perempuan beralamat di Camplong Kabupaten Kupang dengan ciri fisik tinggi 164 cm, menggunakan cincin pada jari tengah kanan, tangan kiri menggunakan gelang karet warna hitam, pakaian sweater hitam lengan panjang, baju rompi hitam, kaos merah muda lengan pendek, celana jeans biru, ikat pinggang kain warna biru.
2. Rosmawati Sengadji. Perempuan kelahiran Kabupaten Alor, 04-04-1968, agama Islam, beralamat di Jalan. Sisingamaharaja RT. 03 RW. 02 Kelurahan Wetabua Kecamatan Teluk Mutiara Kabupaten Alor.
3. Gerzon Christanto Bagailan. Laki-laki beralamat di jalan Cendrawasih RT. 08 RW 04 Kelurahan Lendola, Kecamatan Teluk Mutiara Kabupaten Alor.
4. Maria Magdalena Bibiana Mudakh, perempuan kelahiran Maumere, 22 - 12 - 1964, beralamat di KP Habihodot RT 09 RW 05 Kelurahan Talibura, Kecamatan Talibura Kabupaten Sikka.
Baca juga: Dievakuasi, 17 korban kapal cepat Cantika Express 77 yang terbakar
5. Khusna Fatmawati, perempuan kelahiran Tulungagung 07 - 04 - 1999, alamat Dusun Krajan RT 03 RW 02 Kelurahan Pucung Kidul, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung.
6. Suyami Kari, perempuan kelahiran Alor Kecil, 1965 - 02 - 01, alamat Alor Kecil RT 08 RW 04 Kecamatan, Alor Barat Laut Kab. Alor.
7. Masbu Batua (59) perempuan.
Kapolda menjelaskan, proses identifikasi terhadap jenazah, baik yang memiliki identitas maupun yang tidak memiliki identitas menggunakan peralatan Tim Iden Polda NTT dengan mengidentifikasi kecocokan sidik jari secara otomatic.
Selama proses identifikasi, keluarga korban menunggu di sekitar area RS. Bhayangkara Kupang.
Untuk pengambilan jenazah oleh keluarga korban akan dilakukan pada pagi hari setelah pembersihan jenazah dan penyelesaian administrasi serah terima jenazah.
Baca juga: Angkut ratusan penumpang, kapal Kupang-Alor kebakaran di tengah laut
Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2022