Kami juga berusaha menjadi pionir untuk dapat membudidayakan kembali di Hutan Sungai Ladi
Batam (ANTARA) - Badan Pengusahaan (BP) Batam melakukan penanaman pohon Dipterocarpaceae (suku meranti-merantian) bersama pengusaha Jepang sebagai upaya penyehatan daerah tangkapan air (DTA) di Kawasan Hutan Lindung Sungai Ladi di Batam.
“Karena di lahan mereka sudah tidak memadai atau terbatas, maka mereka memutuskan untuk memberikan bibit pohon ini ke Batam Indonesia. Tumbuhan tersebut merupakan tumbuhan endemik asli Indonesia namun sudah langka di negara kita. Kami juga berusaha menjadi pionir untuk dapat membudidayakan kembali di Hutan Sungai Ladi,” ujar Asisten Manager Sub Divisi DTA, Waduk dan Bendungan BP Batam May Robi Firnanda dari keterangan tertulis yang diterima di Batam, Senin.
Roby menjelaskan dipilihnya hutan Sungai Ladi, adalah karena keberadaan hutan kota Sungai Ladi yang secara nilai merupakan kualitas hutan dipterocarpaceae terbaik di Batam.
Untuk manfaat keberadaan pohon ini sendiri di hutan kota Sungai Ladi bagi lingkungan DTA, Robi mengatakan bahwa pohon dipterocarpaceae akan membuat DTA akan jadi hutan sehat.
Saat dikonservasi secara baik dengan ahlinya, maka pengembangan spesies pohon ini diyakini akan membawa dampak positif bagi Batam.
Baca juga: Enam hektare lahan di sekitar KKOP Bandara Hang Nadim terbakar
Baca juga: Puluhan hektare kawasan hutan di Batam terbakar
"Ketika ini sudah terbentang dan ternilai secara konservasi hutan, pengaruhnya sedimentasi (pengendapan) air waduk dapat diatasi secara alami. Kualitas airnya menjadi baik dan siap minum,” ucapnya.
Chairman of Toyoake Kaki Co.Ltd Akihiko Nagata juga mengatakan hal yang sama tentang hutan itu. Menurutnya hutan kota Sungai Ladi merupakan kualitas hutan dipteron terbaik di Batam.
“ini tempat yang sangat-sangat baik, kami tentu berniat ingin kembali ke Batam dan menanam pohon lagi,” katanya.
Baca juga: Titik api di Kepri nihil usai diguyur hujan
Baca juga: Modifikasi cuaca tingkatkan tinggi muka air seluruh waduk di Batam
Pewarta: Ilham Yude Pratama
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022